Jadi Ketua KPPU, Ini Profil Afif Hasbullah
JAKARTA, iNews.id - Anggota KPPU M. Afif Hasbullah diangkat menjadi Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) periode 16 September 2022 hingga 27 April 2023. Dia menggantikan Ketua KPPU sebelumnya, Ukay Karyadi.
Pergantian kepemimpinan tersebut telah ditetapkan dalam Rapat Komisi pada Rabu (14/9/2022) lalu di Jakarta. Penetapan tersebut sejalan dengan Keputusan Presiden No. 75/1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha, yang menyatakan bahwa Ketua dan Wakil Ketua Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi.
"Dalam menjalankan amanah tersebut, M. Afif Hasbullah didampingi Guntur Syahputra Saragih yang telah menjalankan tugasnya sebagai Wakil Ketua KPPU sejak 16 Desember 2020," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur di Jakarta, Jumat (16/9/2022).
M. Afif Hasbullah atau Gus Afif adalah doktor bidang hukum dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Dia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, di bawah bimbingan Prof. Djawahir Thontowi, Ph.D dan Magister Hukum Kenegaraan di Universitas Gadjah Mada di bawah bimbingan Prof. Dr. Moh. Mahfud MD.
Pada awal kariernya, dia aktif di lingkungan pendidikan sebagai akademisi di Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan, yang membawanya menjadi rektor di Unisda pada 2014-2017. Setelah menjabat rektor, dia aktif sebagai Ketua Senat Akademik di kampus tersebut.
Pria kelahiran Lamongan pada 1976 ini pernah menerima beberapa penghargaan, yakni IHRDP Silver Award dari International Human Resources Development Program. Selain itu, Researchers & Educators Award dari Academic International Consortium of Indonesia (AIC Indonesia).
Dia juga sempat aktif sebagai Konsultan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan Reviewer bagi calon penerima beasiswa pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI.
"Dia aktif menulis karya ilmiah pada bidang persaingan usaha, hukum, ekonomi, maupun sosial-keagamaan, yang telah diterbitkan pada jurnal nasional maupun internasional," ujar Deswin.
Editor: Jujuk Ernawati