Joe Biden Calonkan Mantan CEO Mastercard Jadi Presiden Bank Dunia

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mencalonkan mantan CEO Mastercard Ajay Banga menjadi Presiden Bank Dunia. Dia memuji pengalaman bisnis Banga dari negara asalnya, India dan komitmen untuk memobilisasi dana swasta untuk memperluas inklusi keuangan dan membantu mengembangkan negara di tengah perubahan iklim.

Mengutip Reuters, Bank Dunia belum lama ini menyampaikan akan memilih presiden baru pada awal Mei untuk menggantikan David Malpass yang mengumumkan pengunduran dirinya pada minggu lalu. 

Baca Juga

Bahlil Akui Pasokan BBM dan LPG di Sejumlah Lokasi Bencana Sumatera Masih Terkendala

Pencalonan Biden terhadap Banga, yang sekarang menjadi warga negara AS, akan siap bekerja untuk mengawasi pendanaan miliar dolar, menempatkan posisi yang memiliki hubungan dekat dengan pasar negara berkembang, dan membantu mengatasi perubahan iklim dan tantangan mendesak lainnya.

“Ajay diperlengkapi secara unik untuk memimpin Bank Dunia pada momen kritis dalam sejarah ini. Dibesarkan di India, Ajay memiliki perspektif unik tentang peluang dan tantangan yang dihadapi negara berkembang dan bagaimana Bank Dunia dapat mewujudkannya. Agenda ambisiusnya untuk mengurangi kemiskinan dan memperluas kemakmuran," ujar Biden dalam sebuah pernyataan dikutip, Jumat (24/2/2023).

Biden memilih Banga karena pengalaman selama puluhan tahun membangun perusahaan global dan membangun kemitraan publik-swasta untuk mengatasi tantangan mendesak seperti perubahan iklim. Dia menyebut, Banga memiliki rekam jejak yang terbukti kerap bersinggungan dengan para pemimpin global.

Banga lahir dari keluarga Sikh di India. Dia merupakan wakil ketua General Atlantic, perusahaan swasta yang telah menginvestasikan lebih dari 800 juta dolar AS untuk pengisian daya kendaraan listrik, tenaga surya, dan pertanian berkelanjutan. Dia juga menjabat sebagai ketua kehormatan Kamar Dagang Internasional.

Banga pensiun pada Desember 2021 setelah 12 tahun memimpin Mastercard Inc, di mana dia membantu 500 juta orang yang tidak memiliki rekening bank bergabung dengan ekonomi digital, mencegah PHK 19.000 karyawan bank selama pandemi Covid-19, dan memimpin pekerjaan perubahan iklim, gender dan pertanian berkelanjutan.

Secara historis, Bank Dunia dipimpin seseorang dari AS, pemegang saham terbesarnya. Sementara, orang Eropa akan memimpin Dana Moneter Internasional (IMF). Namun, pasar negara berkembang telah mendorong untuk memperluas pilihan tersebut.

Nominasi Banga merupakan yang pertama diumumkan, tetapi bank akan menerima nominasi dari negara anggota lain hingga 29 Maret. Jerman, salah satu pemegang saham utama lainnya, menyebut bahwa pemimpin bank dunia harus diberikan kepada seorang perempuan, karena Bank Dunia tidak pernah dipimpin oleh perempuan dalam 77 tahun sejarahnya. 

Editor: Aditya Pratama