Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Zelensky Bantah Serang Rumah Putin dengan Puluhan Drone: Bohong!
Advertisement . Scroll to see content

Joe Biden Larang AS Impor Minyak dan Gas dari Rusia

Rabu, 09 Maret 2022 - 18:16:00 WIB
 Joe Biden Larang AS Impor Minyak dan Gas dari Rusia
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengumumkan larangan impor minyak dan gas dari Rusia. Larangan itu, merupakan tekanan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk segera mengakhiri perang dengan Ukraina

“Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia. Itu berarti minyak Rusia tidak lagi dapat diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya ke mesin perang Putin,” kata Joe Biden kepada wartawan, di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (8/3/2022).

Pernyataan Joe Biden merupakan tindak lanjut atas seruan aktivis hak asasi manusia (HAM) dan pemimpin Ukraina yang telah meminta AS dan negara-negara Eropa untuk memberikan sanksi pada sektor minyak dan gas Rusia, sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. 

Pengumuman yang disampaikan Joe Biden langsung ditanggapi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Melalui cuitan di Twitter-nya, Volodymyr Zelensky, mengatakan Joe Biden telah menyerang "jantung mesin perang" Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

"Terima kasih kepada Presiden Biden karena menyerang 'jantung mesin perang' Putin dengan memberlakukan larangan tersebut. Kami mendorong negara dan pemimpin lain untuk mengikuti," bunyi cuitan Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (8/3/2022), seperti dikutip Aljazeera. 

Negara-negara Barat, terutama negara-negara Eropa yang bergantung pada minyak dan gas Rusia untuk sebagian besar kebutuhan energi mereka, ragu-ragu di tengah kekhawatiran larangan akan memotong mereka dari pasokan yang sangat dibutuhkan dan membuat harga meroket.

Asosiasi Perdagangan Produsen Bahan Bakar dan Petrokimia Amerika (AFPM) menyatakan AS tidak terlalu bergantung pada Rusia untuk pasokan energinya, mengimpor rata-rata 209.000 barel per hari minyak mentah pada 2021, atau 3 persen dari total impor minyak mentah negara itu. Sedangkan Eropa memiliki ketergantungan yang lebih besar pada pasokan energi Rusia, di mana sekitar 35 persen gas alam di Uni Eropa berasal dari Rusia.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan AS melakukan diskusi aktif dengan sekutunya di Eropa tentang  larangan impor minyak dan gas dari Rusia, sejak akhir pekanlalu. 

Joe Biden berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (7/3/2022). Para pemimpin negara menegaskan tekad mereka untuk terus meningkatkan tekanan kepada Rusia agar menghentikan invasi ke Ukraina.

Joshua Tucker, seorang profesor politik di Universitas New York, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa legislator dari kedua partai politik besar AS telah meminta Biden untuk memberi tekanan lebih besar pada sektor minyak dan gas Rusia.

“Minyak adalah sumber pendapatan yang sangat penting bagi rezim Rusia dan menghambat pendapatan dari minyak bahkan jika itu hanya sebagian dari pendapatan dari minyak  akan terasa di Rusia,” kata Tucker.

Di tengah serangkaian sanksi ekonomi terhadap Rusia sejak meluncurkan invasi Ukraina, perusahaan energi internasional besar juga telah memutuskan hubungan dengan entitas energi milik negara Rusia, antara lain Shell dan British Petroleum.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut