Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Ingin Hilirisasi Dilakukan di Semua Sektor

Sabtu, 29 Januari 2022 - 12:39:00 WIB
Jokowi Ingin Hilirisasi Dilakukan di Semua Sektor
Presiden Jokowi menyebut bahwa hilirisasi harus dilakukan di semua sektor. (foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa hilirisasi harus dilakukan di semua sektor. Saat ini, pemerintah sangat fokus untuk melakukan hilirisasi di sektor pertambangan.

“Hilirisasi ini juga harus kita lakukan di semua sektor,” ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Sabtu (29/1/2022).

Jokowi menambahkan, salah satu sektor yang harus diperkuat adalah pertanian. Menurutnya, petani harus kuat di on farm, dalam hal ini inovasi di sektor pertanian dan peternakan harus kuat.

“Tetapi jangan berhenti disitu. Pupuk, bibit dan lain-lain, kelompok petani dan peternak, koperasi petani dan peternak juga harus masuk juga ke off farm, masuk ke hilir. Sekali lagi agar nilai tambah itu dinikmati petani karena keuntungan yang terbesar itu ada di off farmnya. Dan tentu saja bisa menciptakan lapangan pekerjaan, kerja baru yang semakin banyak,” kata dia.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini mencontohkan hilirisas nikel sejak 2015 yang telah memberi dampak signifikan terhadap ekspor maupun neraca perdagangan. Dia mengatakan ekspor besi baja di tahun 2021 mencapai 20,9 miliar dolar AS atau Rp300 triliun.

“Meningkat dari sebelumnya hanya 1,1 miliar dolar AS di tahun 2014, dari Rp15 triliun kemudian meloncat kepada Rp300 triliun. Itu karena peningkatan nilai tambah di dalam negeri,” ucapnya.

Jokowi menyampaikan, setelah nikel, komoditas lain yang akan dihentikan ekspor bahan mentah yaitu bauksit, tembaga, timah dan emas.

“Tidak ada lagi yang namanya ekspor bahan mentah. Tahun 2022, ini saya kira kita bisa mencapai ekspor khusus untuk nikel bs mencapai 28 sampai 30 miliar dolar AS. Berarti sudah kira-kira Rp420 triliun. Itu perkiraan,” tuturnya.

“Dan sekali lagi setelah nikel kita akan mendorong investasi di sektor bauksit, di sektor tembaga, di sektor timah, di sektor emas, dan lain-lainnya yang biasanya kita mengekspor dalam bentuk raw material atau bahan mentah,” sambungya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut