Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jokowi Sempat Tak Setuju Pasal Penghinaan Presiden di KUHP, Tak Ambil Pusing Dihina
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Mengaku Pernah Jengkel dengan BUMN, Ini Pemicunya

Selasa, 14 Juni 2022 - 12:18:00 WIB
Jokowi Mengaku Pernah Jengkel dengan BUMN, Ini Pemicunya
Presiden Joko Widodo mengaku pernah jengkel dengan BUMN sekitar 5 tahun lalu. (Foto: tangkapan layar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengaku sempat merasa kesal dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lima tahun lalu. 

Pemicunya, Jokowi meminta BUMN membeli pipa dari produk dalam negeri, namun BUMN justru memilih produk impor dengan alasan tidak ada spesifikasi yang sesuai pada produk dalam negeri.

"Lima tahun lalu saya jengkel betul, saya minta kepada BUMN untuk beli pipa, tapi jawabannya enggak ada spek di dalam negeri pak, speknya ini pak, nomornya ini, ukurannya ini, terpaksa kita harus impor," kata Jokowi, dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6/2022).

Jokowi pun merasa heran, karena sesulit itu mencari spesifikasi pipa yang dibutuhkan BUMN. Namun, beberapa waktu yang lalu dirinya mendatangi pabrik pipa langsung dan mengaku semakin bingung.

Pasalnya, menurut keterangan pemilik pabrik, spesifikasi pipa yang dibutuhkan lengkap, baik dari ukuran maupun dari sisi kualitas, sesuai kebutuhan BUMN.

"Saya saat itu, apa sesulit ini sih membuat pipa, eh saya ke pabrik pipa, saya tanya, semuanya ada, bapak mau cari apa, ada ukuran apa, ada kualitas apa, ada ini kita ekspor semuanya pak, ke Jepang ke Amerika ke Eropa. Loh, loh, loh, orang sana beli produk pipa kita, malah kita beli impor," kata Jokowi.

Jokowi pun kembali menyindir pemerintah pusat dan daerah khususnya BUMN agar dapat membelanjakan produk dalam negeri.

"Ini kan, sekali lagi kita ini kan orang pinter-pinter tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali, maaf," ungkap Jokowi.

Dia pun meminta kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Aparat pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk mengawal dan mengawasi pemerintah pusat dan daerah dalam membelanjakan anggaran.

"Dan saya minta ini betul-betul berhasil sehingga bisa mentriger pertumbuhan ekonomi, growth kita menjadi tambah lapangan kerja kita menjadi semakin banyak karena kita beli-beli produk-produk produksi dalam negeri," tutur Jokowi.

Dia pun meminta, jika ada pabrik kecil yang biasanya melayani kapasitas 1000 karena ada pesanan pemda pesanan dari pemerintah pusat 10.000 mau tidak mau dia akan ekspansi memperluas pabriknya. 

"Memperluas industrinya artinya pasti juga tambah tengaa kerja, pasti dia akan investasi gausah cari investor-investor dsri luar kalau ini berkembang. Artinya APBN APBD bisa mentriger investasi bisa membuka lapangan pekerjaan," kata Jokowi.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut