Kadin Sebut Badai PHK di Industri Manufaktur Masih Berlanjut, Ini Penyebabnya

JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Sarman Simanjorang menyebut, saat ini kondisi industri manufaktur di Tanah Air masih belum menunjukan kondisi pemulihan. Kondisi pascapandemi Covid-19 saat ini tidak banyak membawa perubahan setelah adanya penurunan daya beli akibat pandemi.
Sarman menjelaskan, hingga saat ini kondisi geopolitik hingga konflik antar negara berdampak pada industri di tanah air yang sulit untuk pulih.
"Kita lihat ada tiga penyebab dari indeks kepercayaan industri turun, pertama penurunan daya beli dan permintaan pasar, kita lihat pasar ekspor kita ke Eropa, China, USA, Timur tengah, ini melambat," ujar Sarman dalam acara Market Review IDXChannel, Jumat (10/11/2023).
Selain itu, lesunya industri di Indonesia juga disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah. Hal itu berdampak pada penambahan biaya dalam belanja bahan baku impor dan ujungnya harga jual produk di pasar juga ikut menyesuaikan.
Faktor lain yang membuat kinerja industri manufaktur kurang ekspansif adalah maraknya barang impor dari luar yang hingga saat ini belum dapat ditegaskan oleh pemerintah. Kehadiran barang impor menjadi ancaman bagi industri karena praktis punya harga yang lebih murah karena barang hasil selundupan dan bebas dari pajak.