Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jamuan Makan Malam Mewah Trump untuk MBS Dihadiri Banyak Miliarder, Ada Elon Musk dan Jeff Bezos
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada sejumlah peristiwa ekonomi dan bisnis global yang menggemparkan dan menarik perhatian masyarakat dunia sepanjang tahun ini. Misalnya, bangkrutnya Sri Lanka hingga ambruknya salah satu bursa kripto terbesar di dunia. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi. Nah, berikut iNews.id rangkum sejumlah peristiwa ekonomi global sepanjang 2022:

1.  Perang Rusia Vs UKraina dan Dampaknya bagi Ekonomi Dunia

Di awal tahun ini, dunia dikejutkan dengan invasi Rusia ke Ukraina. Perang yang dimulai pada 24 Februari 2022 lalu tidak hanya menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian bagi kedua negara, tapi juga berdampak besar bagi perekonomian dunia. 

Adapun perang tersebut mendisrupsi suplai dan mengganggu rantai pasok global. Hal itu membuat harga komoditas melambung tinggi. Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada komoditas energi. 

Rusia merupakan produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia, negara dengan cadangan batu bara terbesar kedua di dunia, dan salah satu produsen Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair terbesar di dunia. Komoditas lain yang banyak diproduksi di Rusia juga ikut naik, seperti alumunium dan nikel.

Perang juga membuat dunia menghadapi ancaman krisis pangan. Pasalnya, Rusia dan Ukraina menjadi salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Kedua negara tersebut menyumbang hampir 30 persen perdagangan gandum global. 

Perang juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Inflasi yang terus meningkat, harga energi yang tinggi, pertumbuhan pendapatan rumah tangga yang lemah dan kepercayaan yang menurun, serta kondisi keuangan yang lebih ketat membatasi pertumbuhan. Suku bunga yang lebih tinggi meski diperlukan untuk meredakan inflasi, namun meningkatkan tantangan bagi kreditur. 

"Ekonomi global menghadapi tantangan yang serius. Kita sedang berhadapan dengan krisis energi besar dan risiko terus mengarah ke sisi negatifnya dengan pertumbuhan global yang lebih rendah, inflasi tinggi, kepercayaan yang lemah, dan tingkat ketidakpastian yang tinggi membuat navigasi ekonomi yang berhasil keluar dari krisis ini dan kembali ke pemulihan yang berkelanjutan menjadi sangat menantang," kata Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann, dikutip dari OECD.org.

Dengan kondisi ini, IMF pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan menjadi 2,7 persen dari sebelumnya 2,9 persen. Kekhawatiran pada melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat perang juga menimbulkan kekhawatiran pada investor di pasar saham, bahkan sejumlah perusahaan juga telah membatalkan rencana IPO. 

Dampak perang lainnya, banyak perusahaan global di Rusia hengkang dari negara itu karena sanksi Barat. Beberapa di antaranya, Coca-Cola, McDonalds, Microsoft, Apple.

2. Sri Lanka Bangkrut

Setelah mengalami krisis keuangan terparah sejak merdeka pada 1948, Sri Lanka bangkrut pada Juli 2022 lalu. Krisis terburuk terjadi setelah cadangan devisa negara di Asia Selatan itu anjlok ke rekor terendah, dengan dolar AS nyaris habis untuk membayar impor penting seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.  

Sebelum pandemi Covid-19, Sri Lanka sangat bergantung pada pariwisata untuk mata uang asing, termasuk dolar AS. Namun, penutupan perbatasan yang bertujuan untuk memperlambat penyebaran Covid-19 memberi dampak besar pada perekonomiannya. Hal itu ditambah dengan salah urus keuangan negara selama bertahun-tahun,  akibatnya Sri Lanka mengalami gagal bayar utang senilai 51 miliar dolar AS.

Krisis berkepanjangan membuat Sri Lanka menghadapi pergolakan politik. Puncaknya, ratusan ribu orang demo. Mereka merangsek masuk ke Istana Kepresidenan dan menggunakan fasilitas di dalamnya. 

Presiden Sri Lanka saat itu, Gotabaya Rajapaksa sempat melarikan diri ke luar negeri sebelum mengundurkan diri pada Juli lalu. Setelah itu, PM Sri Lanka kala itu, Ranil Wickremesinghe diangkat menjadi presiden. 

Sementara itu, pada September lalu, IMF sepakat memberikan pinjaman senilai 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp43,2 triliun. Ini merupakan salah satu cara negara tersebut keluar dari krisis ekonomi.  

Sri Lanka saat ini tengah melakukan restrukturisasi utang. Menurut laporan China Africa Research Initiative (CARI), total utang luar negeri Sri Lanka mencapai 37,6 miliar dolar AS. Adapun utang mata uang asing bank sentral, termasuk pertukaran mata uang sebesar 1,6 miliar dolar AS dengan China, sehingga utang luar negeri publik meningkat menjadi 40,6 miliar dolar AS, di mana 22 persen berasal dari kreditur China. 

China adalah kreditur bilateral terbesar Sri Lanka. CARI menyebut, Sri Lanka memiliki utang kepada China sebesar 7,4 miliar dolar AS. 

Adapun total utang yang dihitung CARI berbeda dari penghitungan pemerintah pada September lalu sebesar 46,6 miliar dolar AS. Itu karena tidak memasukkan utang mata uang keras lokal dan pinjaman ke beberapa perusahaan milik negara.

Sementara itu, tingkat inflasi tahunan Sri Lanka turun menjadi 61 persen pada November 2022, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 66 persen. Itu karena kenaikan harga makanan dan nonmakanan melandai.

3. Gautam Adani Taipan Asia Pertama Pernah jadi Orang Terkaya ke-2 di Dunia

Orang terkaya Asia asal India, Gautam Adani pada pertengahan September lalu mencatatkan rekor sebagai taipan Asia pertama yang mendapatkan peringkat sangat tinggi dalam daftar orang terkaya versi Bloomberg. Dia berhasil menggeser posisi Jeff Bezos sebagai orang terkaya kedua di dunia. 

Kekayaan Adani pada saat itu, 16 September 2022 tercatat senilai 146,9 miliar dolar AS. Sedangkan kekayaan bersih Bezos sebesar 145,8 miliar dolar AS. Sementara posisi pertama dipegang Elon Musk dengan kekayaan 260 miliar dolar AS. 

Sebelum mencapai posisi itu, Adani menyalip sesama konglomerat India Mukesh Ambani untuk menjadi orang terkaya di Asia pada Februari lalu. Sejak itu, peringkatnya terus naik dalam daftar orang terkaya dunia. Bahkan, Adani meraih peringkat kedua hanya sekitar 2 pekan setelah menggeser konglomerat barang mewah asal Prancis Bernard Arnault di peringkat ketiga. 

Namun kini posisi Adani kembali ke peringkat ketiga orang terkaya dunia. Dia berada di bawah Elon Musk dan Bernard Arnault. 

Adapun sebagian besar kekayaan Adani terkait dengan kepemilikan konglomerasi Adani Group yang luas. Grup ini mengoperasikan berbagai bisnis termasuk pelabuhan dan batu bara yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah saham perusahaannya meroket sehingga menambah pundi-pundi kekayaannya.

4. Elon Musk Akuisisi Twitter

Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk telah mengakuisisi Twitter pada 27 Oktober 2022 senilai 44 miliar dolar AS. Dia menyelesaikan kesepakatan sehari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan pengadilan untuk merampungkan akuisisi platform media sosial tersebut pada 28 Oktober 2022, pukul 17.00 waktu Amerika Serikat. 

Namun sebelum menyelesaikan kesepakatan itu, Musk sempat membatalkan rencananya. Awalnya, pada Januari lalu, dia membeli saham Twitter. Lalu, sahamnya pada Maret lalu tercatat sebanyak 5 persen, dan sebulan kemudian, dia menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan. Tak lama, Musk mengatakan niatnya membeli Twitter. 

Namun tiba-tiba dia membatalkan rencanannya pada Juli 2022. Alasannya karena akun bot spam dalam platform tersebut. Twitter pun mengajukan gugatan ke pengadilan, dan ingin Musk melanjutkan kesepakatan akuisisi. Akhirnya, pada awal Oktober 2022, Musk pun menyatakan akan melanjutkan kesepakatan. 

Usai mengakuisi Twitter, dia memecat sejumlah petinggi perusahaan, di antaranya Kepala Eksekutif Twitter Parag Agrawal, Kepala Keuangan Ned Segal dan Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde. Dia juga memecat ribuan karyawan. 

Musk juga banyak melakukan perubahan terhadap kebijakan perusahaan. Bahkan, dia mengultimatum karyawan untuk bekerja sangat keras atau mengundurkan diri. Namun hal itu justru menyebabkan gelombang pengunduran diri karyawan Twitter, termasuk para teknisi top di perusahaan tersebut. 

Keputusannya membeli Twiiter dan kekacauan yang ditimbulkannya ternyata berimbas pada Tesla. Analis menilai perilaku Elon Musk yang tidak menentu menjadi salah satu sentimen negatif terhadap anjloknya saham Tesla karena merusak kepercayaan para investor. Tesla telah kehilangan lebih dari setengah nilai sahamnya sejak awal Oktober lalu. Harga sahamnya juga terus menurun. 

Kondisi ini membuat kekayaan Musk merosot. Bahkan, posisinya sebagai orang terkaya dunia digeser Bernard Arnault.

5. FTX Bangkrut

FTX pernah menjadi bursa kripto kedua terbesar di dunia bernilai 32 miliar dolar AS, setelah Binance. Namun pada 11 September 2022 lalu, FTX mengajukan kebangkrutan. Pada hari yang sama, pendiri dan CEO FTX, Sam Bankman-Fried juga mengundurkan diri. 

Runtuhnya bursa kripto FTX yang mengejutkan ini menghantam pasar kripto dunia. Sejumlah mata uang digital anjlok nilainya, bahkan sejumlah investor dan miliarder kripto pun kehilangan kekayaannya. Kekayaan Bankman-Fried dari 15,6 miliar dolar AS pun lansung jadi nol. 

Kasus FTX penuh dengan skandal. FTX disebut diam-diam mengambil risiko dengan dana pelanggan untuk menopang perusahaan perdagangan Alameda Research, yang menyebabkan kebangkrutan FTX. Adapun bos Alameda adalah mantan kekasih Bankman-Fried, Caroline Ellison.

Mengutip CoinDesk, Ellison dan Bankman-Fried adalah 'kelompok rahasia teman sekamar' yang tinggal di penthouse mewah di Bahama. Hubungan antara kelompok yang terdiri dari 10 orang dalam tidak sepenuhnya bisnis.  

"(Anggota lingkaran dalam) sedang atau dulu berpasangan dalam hubungan romantis satu sama lain," kata laporan itu.

Sam Bankman-Fried dan Gary Wang juga membeli hampir 7,6 persen saham aplikasi perdagangan Robinhood awal tahun ini senilai 546 juta dolar AS atau Rp8,5 triliun. Dana untuk membeli aplikasi itu dipinjam dari perusahaan hedge fund miliknya, Alameda Research. 
 
Tak cuma itu, Sam Bankman-Fried, orangtuanya, dan eksekutif senior di FTX membeli 19 properti di Bahama senilai hampir 121 juta dolar AS. Meskipun diketahui FTX dan karyawannya membeli properti di Bahama, tempat kantor pusatnya pada September tahun lalu, catatan properti menunjukkan untuk pertama kalinya skala pembelian mereka dan tujuan penggunaan sebagian adalah real estate.

Sementara itu, CEO baru FTX, John J. Ray III mengatakan, kebangkrutan FTX terjadi akibat salah kelola secara besar-besaran dan berpotensi penipuan. Disebutkan bahwa terjadi kegagalan kontrol perusahaan. Di antara banyak masalah yang diungkapkan adalah laporan keuangan yang tidak dapat diandalkan, kesalahan penanganan data rahasia termasuk penggunaan akun email yang tidak aman untuk mengelola kunci kripto pribadi, dan pengalihan dana perusahaan untuk membeli rumah bagi karyawan di Bahama. 

Menurut pengarsipan, FTX juga tidak memiliki kontrol terpusat atas kasnya. Salah kelola dana sangat buruk di bawah kepemimpinan Bankman-Fried.

Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York Damian Williams menggambarkan dugaan kejahatan yang dilakukan Bankman-Fried sebagai salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika. 

Bankman-Fried akhirnya ditangkap di Bahama pada Senin (12/12/2022) malam. Departemen Kehakiman AS pada 13 Desember 2022 mendakwa Bankman-Fried dengan delapan dakwaaan, termasuk konspirasi untuk melakukan penipuan wire kepada pelanggan dan pemberi pinjaman, pencucian uang dan pelanggaran undang-undang dana kampanye. 

Bankman-Fried diekstradisi ke Amerika Serikat pada 21 Desember 2022 setelah ditahan di Bahama. Dia menjalani sidang di Pengadilan Distrik AS di Manhattan sehari setelahnya, namun dia menyangkal semua tuduhan. Sementara mantan rekannya, Gary Wang dan Caroline Ellison telah mengaku bersalah atas tuduhan terkait.  

Menurut Williams, keduanya didakwa memiliki peran dalam penipuan yang menyebabkan bangkrutnya FTX. Mereka sekarang bekerja sama dengan Distrik Selatan New York. 

Adapun Bankmand-Fried dibebaskan dengan jaminan 250 juta dolar AS sambil menunggu sidang berikutnya. Dia akan menghadapi sidang selanjutnya pada 3 Januari 2023. Dalam sidang tahun depan, pemuda 30 tahun itu akan mengajukan pembelaan dan diadili. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut