Kekayaan Kolektif Konglomerat Dunia Susut Rp29,6 Kuadriliun Tahun Ini, Terbesar Elon Musk
NEW YORK, iNews.id - Tahun 2022 menjadi tahun yang baruk bagi sejumlah konglomerat dunia. Setelah berhasil menambah kekayaannya pada 2020 dan 2021, beberapa orang terkaya di dunia diguncang anjloknya pasar saham, perang Rusia-Ukraina hingga inflasi yang merajalela.
Menurut perkiraan Forbes, para konglomerat di dunia secara kolektif telah kehilangan 1,9 triliun dolar AS atau setara Rp29.607 triliun atau Rp29,6 kuadriliun sepanjang tahun ini. Jumlah konglomerat juga mengalami penurunan dari 2.671 menjadi 2.532 karena miliarder seperti Sam Bankmand-Fried, dan Kanye West turun peringkat.
Konglomerat teknologi mengalami penurunan kekayaan paling tajam. Sebanyak 300 atau lebih miliarder teknologi global secara kolektif kehilangan lebih dari 1 triliun dolar AS pada tahun ini. Setelah beberapa tahun investor terlalu bersemangat meningkatkan saham teknologi dan investasi di perusahaan rintisan (startup), namun beberapa perusahaan itu kini telah anjlok harga sahamnya.
Saham Amazon telah merosot hampir 50 persen, membuat kekayaan bersih pendirinya Jeff Bezos berkurang lebih dari 80 miliar dolar AS. Saham Google, induk dari Alphabet turun 36 persen, membuat kekayaan dua pendirinya Larry Page dan Sergey Brin turun masing-masing lebih dari 40 miliar dolar AS.
Saham Microsoft merosot 27 persen hingga 9 Desember 2022, juga menyebabkan ini menjadi tahun terburuk bagi pendirinya Bill Gates dan mantan CEO Steve Ballmer. Mark Zuckerberg, juga lebih miskin 78 miliar dolar AS karena saham Meta Platforms, induk Facebook telah jatuh 66 persen.
Sementara orang terkaya dengan penurunan kekayaan terbesar tahun ini adalah Elon Musk. Harga saham Tesla turun 60 persen hingga 20 Desember 2022, sebagian karena kekhawatiran bahwa Musk, yang juga CEO SpaceX, menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuk perusahaan platform media sosial yang baru diakuisisinya, Twitter.