Kebut Pembangunan Persinyalan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KCIC Pakai Teknologi Ini
Adapun teknologi lainnya berbasiskan LTE sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan.
"China Railway baru melakukan tahapan pengembangan teknologi LTE untuk mendukung pengoperasian Kereta Api Cepat, untuk sampai dengan tahapan implementasi masih membutuhkan waktu yang cukup lama serta biaya yang sangat besar untuk proses migrasi dari GSM-R ke LTE-R atau 5G-R," ujarnya.
Indra menuturkan, selain penggunaan frekuensi GSM-R, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dilengkapi dengan backup system dalam teknologi kontrol sistem perkeretaapian. Backup system ini disiapkan untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan persinyalan pada frekuensi GSM-R.
Pada saat persinyalan turun ke backup system, konsekuensinya kecepatan jelajah maksimum kereta akan berkurang dari 350 km/jam menjadi 300 km/jam. Bisa dikatakan, aspek keamanan pada perjalanan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung sudah diperhitungkan dengan matang, termasuk jika terdapat gangguan sinyal GSM-R di perjalanan, sehingga ketika terjadi gangguan GSM-R secara tiba-tiba, tidak serta merta mengganggu operasional Kereta Api Cepat.
"Teknologi kontrol atau sistem persinyalan kita sudah diatur untuk mengantisipasi hal-hal semacam itu. Teknologi kontrol sistem yang kita terapkan sangat memungkinkan Kereta Api Cepat untuk bisa tetap beroperasi dengan aman," tutur Indra.