Keluar dari BUMN karena Urusan Agama, Kini Sukses Jual Keripik Kentang 1,2 Ton Sebulan

JAKARTA, iNews.id - Kisah sukses bisnis kali ini datang dari mantan karyawan BUMN bernama Raka. Dia memilih mengundurkan diri dari pekerjaan dan banting setir jualan kripik kentang supaya ibadahnya lebih baik.
Dia menuturkan, saat mengundurkan diri dari BUMN, posisinya saat itu adalah supervisor. Hal itu membuat sang ayah menyayangkan pilihannya lantaran orang tuanya beranggapan bekerja di perusahaan pelat merah adalah sebuah prestasi dan bisa dibanggakan kepada saudara dan teman-temannya.
Alasannya memilih bisnis kuliner karena dia hobi makan. Raka berpikir, bagaimana caranya kuliner yang bisa dikirim ke seluruh Indonesia hingga ke dunia. Nah menurutnya, bisnis camilan adalah jawabannya.
Saat itu dia beranggapan, banyak bisnis camilan di Indonesia namun masih jarang UMKM yang menggunakan kentang sebagai bahan bakunya. Karena itu, dia memilih membuat keripik kentang dari resep sang ibu yang suka membuat keripik kentang. Dia pun meminta diajarkan membuatnya.
"Kalau ibu saya bikinnya plain, kalau aku rasa-rasa," kata dia, dikutip dari YouTube Kawan Dapur, Rabu (14/12/2022).
Adapun modal awal bisnis dengan merek Kentunk ini hanya Rp300.000. Dari uang itu, Rp50.000 dipakai untuk kemasan, Rp100.000 untuk membeli kentang, Rp50.000 untuk membeli bumbu, dan Rp100.000 untuk alat siller. Peralatan mengolah, dia menggunakan yang saya ada.
Raka menuturkan, di awal bisnisnya semuanya dijalankan serba manual. Namun dia percaya bahwa ketika dirinya sudah memilih jalan sebagai pengusaha maka dia harus tawakkal kepada Allah SWT yang akan menggerakan konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
Dia pun mengaku tak menyangka bisnisnya bisa berjalan sejauh ini dan kini orang tuanya mendukung 100 persen. Padahal di awal berbisnis hanya mengandalkan keberuntungan, dan dia hanya berharap supaya dapur tetap bisa ngebul.
Di tengah menjalankan bisnisnya, Raka juga tidak lupa beribadah. Menurutnya, inilah salah satu keuntungan menjadi pengusaha karena bisa kapan pun ke Masjid atau baca Alquran, hal yang rasanya sulit jika bekerja kantoran.
"Kalau usaha enggak ada yang mengusik beribadah karena bisa kapan sajam mau ke Masjid, baca Alquran di tengah pekerjaan, suka-suka saya. Yang menguatkan saya usaha karena urusan agama, enggak ada urusan yang lain," tuturnya.
Dia menambahkan, menjadi pengusaha juga mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW yang juga seorang pedagang. Dia pun selalu percaya, Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan usaha hambanya selagi mau berusaha.
"Semua orang enggak harus punya gaji, tapi semua orang punya rezeki," ucapnya.
Dengan usahanya itu, dari awalnya hanya memproduksi 10 kilogram (kg) kentang seminggu, kini Raka sudah memproduksi kripik kentang sebanyak 1,2 ton sebulan. Ke depan, Kentunk ingin menjadi perusahaan lokal Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang serta mampu melekat di benak masyarakat Indonesia. Selain itu, keinginan terbesarnya adalah menghajikan kedua orang tua, dia dan istrinya.
"Impian ingin menghajikan orang tua, saya sama istri sama keluarga. Kalau bisa dengan usaha ini saya ingin wujudkan impian itu," ujarnya.
Dia pun menyarankan untuk yang ingin memulai usaha, yang pertama dilakukan adalah konsisten dan jangan cepat berganti jenis usaha. Kedua, jangan lelah dan terus belajar. Ketiga, mulai dengan skill yang dimiliki dan keempat marketing langit, misalnya sedekah atau melakukan amalan lain.
Editor: Jujuk Ernawati