Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Anggap Serangan Israel di Gaza Hal Biasa, Gencatan Senjata Tetap Berlaku
Advertisement . Scroll to see content

Kembangkan Vaksin Korona, CureVac Jadi Rebutan Jerman dan AS

Kamis, 19 Maret 2020 - 13:50:00 WIB
Kembangkan Vaksin Korona, CureVac Jadi Rebutan Jerman dan AS
Pengembangan vaksin. (Foto: ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

FRANKFURT, iNews.idCureVac kini tengah menjadi rebutan antara Jerman dan Amerika Serikat (AS). Perusahaan farmasi yang berbasis di Frankfurt itu menjadi sorotan setelah AS dikabarkan tengah berupaya memperoleh akses terhadap pengembangan vaksin virus korona yang dilakukan oleh CureVac.

AS menawarkan uang untuk mengakuisisi perusahaan yang kini menjadi terdepan dalam pengembangan vaksin korona. Adapun CureVac menyangkal adanya penawaran dari AS.

Dikutip dari Reuters, Kamis (19/3/2020), para pemimpin negara di Uni Eropa (UE) pada Selasa lalu berdiskusi lewat video conference soal opsi apa saja yang dapat ditempuh untuk menghadapi kemungkinan AS mengambil alih hasil penelitian CureVac.

Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier hingga Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer juga menyatakan dukungan penuh kepada CureVac untuk melindungi dari tekanan AS.

Kabar rencana pengambilalihan CureVac oleh AS pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal yang dikonfirmasi oleh sumber Reuters di internal pemerintah Jerman.

Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell menyebut, informasi yang beredar keliru. CureVac juga membantah rumor tersebut.

“Tidak ada penawaran dari pihak AS baik dalah hal mengambil alih perusahaan maupun memesan sejumlah slot manufaktur secara ekslusif,” ujar CEO CureVac Franz-Werner Haas.

Kendati demikian, CureVac mengakui sejumlah direksi pernah bertemu dengan rombongan Gedung Putih pada bulan ini membicarakan soal progres pengembangan vaksin. Dalam rombongan itu, hadir Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS Mike Pence.

Miliarder Jerman, Dietmar Hopp yang tak lain pemegang saham terbesar CureVac hingga 80 persen itu menolak rencana AS untuk mengambil alih penelitian vaksin CureVac. Pernyataan Hopp merespons kabar AS yang bernegosiasi memiliki hak eksklusif untuk vaksin korona CureVac.

“Dia (Trump) berbicara ke perusahaan dan saya langsung diberitahu mengenai hal itu dan langsung ditanyakan mengenai hal itu. Seketika itu saya langsung mengetahui bahwa hal tersebut tidak mungkin,” kata Hopp.

CureVac memprediksi vaksin korona akan masuk tahap percobaan pada Juni atau Juli nanti. Setelah, mereka akan meminta persetujuan dari pemerintah Jerman untuk dapat mengaplikasikan vaksin percobaan tersebut ke subjek manusia (uji klinis).

Jika uji coba ke manusia berhasil, CureVac siap memproduksi vaksin hingga lebih dari 10 juta dosis dalam satu siklus produksi. Bahkan hasil produksi vaksin tersebut dapat mencapai miliaran bilamana proses produksi dijalankan di pabrik baru yang akan dibangun dengan bantuan keuangan dari Uni Eropa.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut