Kemenkop dan UKM Gelar Pelatihan UMKM agar Adaptif Selama New Normal
GARUT/TASIKMALAYA, iNews.id - Kementerian Koperasi dan UKM menggelar pelatihan terpadu bagi pelaku UMKM. Pelatihan tersebut digelar untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha agar mampu beradaptasi selama new normal Covid-19.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, UMKM memainkan peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Karena UMKM merupakan bagian terbesar dari masyarakat. Jumlah UMKM pada tahun 2019 mencapai 64,1 juta unit usaha atau 99,8 persen dari jumlah dunia usaha yang ada di Indonesia," kata Teten di Garut, Jawa Barat, Jumat (10/7/2020).
Pelatihan semacam ini tidak hanya digelar di Tasikmalaya. Nantinya, pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM bagi pelaku UMKM juga digelar di Garut, Sabtu (11/7/2020).
Sektor UMKM, kata Teten, menyerap 97 persen tenaga kerja dengan kontribusi terhadap PDB nasional sekitar 60 persen. Berdasarkan data Kemenkop dan UKM, ada 236.980 UMKM terdampak Covid-19. Permasalahan yang dihadapi bermacam-macam mulai dari menurunnya penjualan hingga sulitnya bahan baku.
Namun, kata Teten, pandemi Covid-19 mendorong UMKM lebih inovatif dan adaptif Saat ini, penjualan hingga transaksi keuangan banyak yang beralih ke digital. Oleh sebab itu, Kemenkop dan UKM membangun sinergi dengan platform marketplace agar UMKM bisa masuk ke dalam ekosistem digital.
"Mengacu pada target Bapak Presiden tahun ini 2 juta UMKM harus masuk digital, Insya Allah terpenuhi dari 8 juta menjadi 10 juta dan bahkan terlampaui," ujarnya.
Selama pandemi, kata Teten, Kemenkop dan UKM aktif menggelar pelatihan dan edukasi secara online. Salah satunya melalui website edukumkm.id yang diinisiasi oleh Deputi SDM Kemenkop dan UKM, Arif Rahman Hakim.
"edukukm.id dapat diakses untuk pelatihan mandiri, telah tersedia modul-modul pelatihan kewirausahaan, vokasional, perkoperasian dan juga disediakan video tutorial," ujarnya.
Selain itu, mantan Kepala Staf Presiden itu mendorong agar dana LPDB-KUMKM segera disalurkan agar ekonomi kembali menggeliat. Saat ini, alokasi yang diberikan untuk sektor UMKM yang disalurkan lewat koperasi mencapai Rp1 triliun.
"Ini momentum bagus untuk membangkitkan lagi usaha anggota koperasi," ujarnya.
Tak hanya LPDB-KUMKM, sinergi juga dilakukan dengan dana-dana ZISWAF di KSPPS/BMT. Teten berharap, PBMT, BTM, INKOPSYAH, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dapat berkontribusi nyata dalam pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Teten, koperasi harus fokus pada penyaluran dana di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan. Pasalnya, sektor-sektor ini cukup stabil dan bertahan di tengah pandemi.
"Bapak Presiden ke depan menginginkan koperasi pangan diperkuat. Sehingga pada beberapa kesempatan saya sampaikan untuk memperkuat koperasi pangan agar bisa tumbuh kekuatan ekonomi baru," kata Teten.
Editor: Rahmat Fiansyah