Kemenperin Jajaki Peluang Kerja Sama dan Investasi Sapi Perah dengan Belanda
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjajaki peluang kerja sama dengan pemerintah dan perusahaan Belanda untuk mendukung penyediaan sapi perah guna memacu perkembangan industri pengolahan susu di dalam negeri agar semakin produktif dan berdaya saing. Pasalnya, bahan baku susu segar di Indonesia berkurang 80 persen.
Oleh karena itu, penjajakan peluang kerja sama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) sebagai bahan baku.
"Pertengahan April lalu, kami telah melakukan kunjungan kerja ke Belanda bertemu dengan Kementerian Pertanian, Alam, dan Kualitas Makanan (Ministerie van Landbouw, Natuur en Voedselkwaliteit/LNV), Organisasi Pertanian dan Hortikultura di Belanda (Land-en Tuinbouw Organisatie Nederland/LTO), perusahan Friesland \Campina NV, dan beberapa petani sapi perah binaan Friesland Campina di daerah Makingga dan Warder, Belanda," ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).
Putu menambahkan, selain penjajakan kerja sama, hal tersebut bertujuan untuk berinvestasi dalam hal penyediaan sapi perah.
"Kami juga ingin mengetahui proses peternakan sapi perah secara modern dan berkelanjutan. Termasuk kami melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan susu Friesland Campina di Leeuwarden,” ucapnya.
Menurutnya, hasil kunjungan tersebut mendapat tanggapan yang positif, baik dari LNV maupun LTO. Belanda memiliki berbagai potensi yang dapat dijajaki lebih lanjut dengan berbagai pihak di Indonesia, khususnya dengan pihak swasta yang tertarik dengan investasi sapi perah ini.
Pada pertemuan dengan LNV, dia menyampaikan bahwa kondisi industri pengolahan susu di Indonesia saat ini mengalami kekurangan bahan baku susu segar. Oleh karena itu, terdapat keinginan beberapa perusahaan besar pengolahan susu di Indonesia yang ingin membeli sapi perah asli dari Belanda (Holstein), dengan total sebanyak 8.000-16.000 ekor.
“Kami menawarkan Indonesia sebagai ‘a new hope for Dutch cattle’, karena peternak sapi perah Belanda dapat merelokasi sapi perahnya ke Indonesia maupun melakukan investasi di Indonesia,” tuturnya.
Editor: Aditya Pratama