Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 27 Tahun Majukan Negeri, Bank Mandiri Jangkau 60.000 Penerima Manfaat
Advertisement . Scroll to see content

Kementan dan Pemprov Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir

Sabtu, 13 April 2024 - 09:28:00 WIB
Kementan dan Pemprov Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemprov Banten mengembangkan benih unggul biosalin yang tahan terhadap berbagai cuaca maupun kondisi unsur. (Foto: dok Kementan)
Advertisement . Scroll to see content

BANTEN, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Banten mengembangkan benih unggul biosalin yang tahan terhadap berbagai cuaca maupun kondisi unsur hara tanah. Pengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus terutama dalam mempercepat produksi serta mewujudkan Indonesia swasembada.

Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Banten Ismatul Hidayah mengatakan, hingga saat ini terdapat 118 hektare sawah di Banten yang sudah melakukan penanaman varietas lokal biosalin.

"Di Banten terdapat 118 hektare, baik itu lebel ungu maupun biru, untuk label ungu itu bisa jadi benih lagi atau menjadi benih pokok untuk ditanam kembali sehingga menjadi lebel biru, sedangkan untuk label biru itu sudah harus di konsumsi," ujar Ismatul, Sabtu (13/4/2024).

Menurutnya, total luasan sawah yang ditanami padi biosalin ini mencapai 50 hektare. Nantinya, luasan tersebut akan dijadikan sebagai benih kembali, sedangkan penanaman paling banyak berada di Kecamatan Tanara yang mencapai 50 hektare.

"Untuk panen padi varietas Biosalin di Provinsi Banten telah dimulai pada Maret hingga bulan Juni 2024. Di Ciruas 1 hektare dan sisanya berada di sejumlah daerah lainnya. Dan hingga Juni mendatang masih ada beberapa yang panen varitas biosalin," katanya.

Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan bahwa pengujian varietas biosalin masih akan dilakukan terutama pada lahan pesisir disaat musim kering, sehingga harus menggunakan air payau.

"Hari ini kita melakukan panen Biosalin sekitar 5 hektare, kita akan memproduksi benih dan kita lakukan uji multi lokasi di wilayah pesisir baik itu bagian selatan maupun utara," kata Agus usai mengikuti Panen Bersama Pembenihan Padi Biosalin di Desa Curukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.

Agus mengatakan pengembangan varietas Biosalin dapat membantu para petani yang ada di pesisir dalam meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga tiga kali panen. Padahal selama ini, pertanaman di pesisir hanya satu kali dalam setahun.

"Kalau kita hitung secara keseluruhan itu ada 20.000 hektar sawah pesisir. Ini angka yang sangat potensial sekali. Jadi 20.000 hektar yang biasanya masa tanam satu kali, berarti ada peluang peningkatan produksi untuk kita optimalkan dengan Biosalin," ucapnya.

Dihitung dari luasan tersebut, potensi peningkatan produksi dengan biosalin dapat menguntungkan mampu menghasilkan 60.000 ton GKG atau 33.000 ton beras. Luasan tersebut juga belum termasuk wilayah pesisir selatan lainya seperti Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang memiliki potensi sama seperti wilayah utara Banten. 

"Apabila kedua potensi wilayah pesisir pantai utara dan selatan Banten disatukan, maka ada potensi sekitar 20.000 hektare yang bisa ditingkatkan luas tambah tanamnya dari IP 100 menjadi IP 300, di mana satu kali panen bisa menghasilkan minimal 120.000 ton GKG dan 60.000 ton beras," katanya.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut