Kinerja Ekspor Januari 2023 Turun Dibanding Desember 2022, Ini Penyebabnya

Penurunan nilai ekspor nonmigas Januari 2023 terjadi karena pelemahan pada seluruh sektor. Pada Januari 2023, ekspor sektor pertanian turun 0,71 persen, sektor industri pengolahan turun 5,03 persen, dan sektor pertambangan melemah sebesar 12,66 persen MoM.
Adapun produk ekspor nonmigas yang nilainya paling banyak turun pada Januari 2023, antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) dengan 36,44 persen; ikan dan udang (HS 03) 27,18 persen; pulp dari kayu (HS 47) 18,82 persen; kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) 17,34 persen; serta pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) 13,90 persen MoM.
Mendag mengungkapkan, di tengah pelemahan ekspor Januari 2023, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang masih meningkat cukup signifikan. Produk-produk tersebut, antara lain logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) yang naik 46,54 persen; ampas/sisa industri makanan (HS 23) 10,75 persen; serta karet dan barang dari karet (HS 40) 10,61 persen MoM. Peningkatan ekspor logam mulia dan perhiasan dipicu peningkatan harga emas pada Januari 2023 sebesar 5,57 persen MoM.
Ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa negara utama pada Januari 2023 masih meningkat. Peningkatan ekspor tersebut, antara lain terjadi pada ekspor ke Korea Selatan (15,71 persen mom) dan Filipina (2,61 persen mom).
Peningkatan ekspor ke Korea Selatan didorong peningkatan ekspor bahan kimia organik (HS 28) sebesar 207,52 persen, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) 149,70 persen, dan bahan bakar mineral (HS 27) 55,72 persen (mom).