Kisah Dylan Field, Si Anak Jenius yang Jadi Miliarder Muda

JAKARTA, iNews.id - Kisah Dylan Field, si anak jenius yang menjadi miliarder muda ini, sempat menggemparkan industri teknologi Amerika Serikat. Pasalnya, saat baru berusia 20 tahun, dia bersama temannya mendirikan perusahaan rintisan (startup) teknologi bernama Figma.
Dikutip dari berbagai sumber, Figma adalah platform desain kolaboratif yang dirintis oleh Dylan Field dan Evan Wallace pada 2012. Platform tersebut kini menjadi andalan berbagai perusahaan terkenal di dunia, seperti Microsoft, dan memang berkompetisi langsung dengan beragam produk desain yang ditawarkan aplikasi desain vektor Adobe XD.
Dylan Field masuk jajaran miliarder setelah perusahaan yang didirikannya itu diakuisisi Adobe senilai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp298 triliun (kurs Rp 14.950).
Sebagai Co-founder dan CEO Figma, Dylan Field, memastikan Figma masih akan tetap beroperasi sendiri seperti biasanya. Bedanya, Dylan nantinya bakal melapor langsung ke President Adobe, David Wadhwani.
"Kami berencana untuk terus menjalankan bisnis Figma seperti cara kami selalu menjalankan Figma. Selain itu, kami juga bakal terus melakukan apa yang kami anggap terbaik untuk komunitas, budaya kerja, dan bisnis kami," ujar Dylan Field.