Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Tempat Nongkrong di Nganjuk, Cocok untuk Seru-seruan Bareng Teman
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Howard Schultz, Pernah Jadi Loper Koran hingga Bawa Starbucks Mendunia

Sabtu, 23 Juli 2022 - 14:45:00 WIB
Kisah Howard Schultz, Pernah Jadi Loper Koran hingga Bawa Starbucks Mendunia
Howard Schultz diketahui berperan penting dibalik kesuksesan coffee shop Starbucks. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Howard Schultz diketahui berperan penting dibalik kesuksesan coffee shop Starbucks. Sebelum sukses seperti saat ini, dia menjalani hidup yang tidak mudah.

Schultz lahir di New York, 19 Juli 1953. Dia lahir dari keluarga yang kurang berada dan hingga kini dikenal sukses melebarkan bisnis Starbucks ke hampir semua negara.

Schultz menjalani kehidupan yang sulit sejak usia 7 tahun, dimana ayahnya mengalami kecelakaan dan tidak memiliki asuransi kesehatan. Alhasil keluarganya pun kesulitan untuk membiayai pengobatan sang ayah.

Ayah Schultz sendiri tidak pernah lulus dari sekolah menengah dan mencari nafkah secara serabutan, termasuk menjadi sopir truk, buruh pabrik, hingga sopir taksi.

Schultz mulai bekerja sejak usia 12 tahun, ia menjalani berbagai pekerjaan mulai dari loper koran hingga menjadi penjaga toko. Di tengah kehidupan yang sulit, dia hanya mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Berkat kemahirannya di bidang olahraga, dia mendapatkan beasiswa di Northen Michigan University dan lulus sebagai sarjana komunikasi pada 1975.

Setelah lulus kuliah, Schultz bekerja sebagai sales di Xerox Corporation. Kemudian, pada 1979 dia bekerja di bidang manajemen pada sebuah perusahaan manufaktur, produsen kopi asal Swedia bernama Hammarplast.

Saat bekerja di Hammarplast, dia mencermati ada sebuah kedai kopi di Seattle yang selalu membeli mesin kopi pembuat espresso di kantornya, kedai kopi tersebut bernama Starbucks.

Starbucks didirikan pada tahun 1971 dengan menjual minuman hangat seperti kopi, teh, bumbu, hingga aksesoris kopi. Ketika Schultz bertemu dengan founder dari Starbucks dia terpikat karena semangatnya dalam membuat kopi yang nikmat. 

"Saya tahu bahwa bisnis ini akan sangat hoki. Saya tidak tahu alasannya mengapa. Tapi saya tahu bahwa saya berada ditempat yang istimewa," kata Schultz.

Kemudian, dia diterima bekerja di perusahaan tersebut sebagai staff pemasaran. Setelah bekerja selama satu tahun, Schultz dikirim ke Italia untuk belajar cara membuat resep kopi Italia. 

Di sana, dia melihat begitu banyak kedai di pinggir jalan yang menyajikan kopi. Para pengunjungnya juga betah untuk duduk lama walau hanya meminum secangkir kopi.

Dia kemudian berpikir bahwa konsep kedai tempatnya bekerja yakni Starbuck harus berubah. Dia menilai, Starbuck jangan sampai hanya menjadi kedai yang menjual kopi, tapi juga menjadi kafe yang nyaman bagi pengunjung.

Sekembalinya dari Italia, dia pun mengajukan ide tersebut kepada bosnya, namun idenya tersebut ditolak. Kecewa akan hal tersebut, Schultz akhirnya keluar dan mencoba membuat kafe sendiri.

Kemudian, dia mendirikan kedai kopinya sendiri dengan nama Il Giornale. Kedai kopinya tersebut menggunakan konsep kedai kopi di Italia. Ternyata idenya mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan kedai kopinya tersebut berkembang pesat melebihi kedai kopi Starbucks yang lebih dahulu didirikan.

Pada tahun 1992, Howard membeli seluruh saham Starbucks dan menjadi pimpinan dari Starbucks Corporation. Di tahun yang sama, Starbucks mampu memperluas jangkauan perusahaannya dengan membuka 165 toko di Amerika Serikat (AS).

Di tahun 2000, Starbucks mampu berkembang menjadi perusahaan global dengan total 3.500 kedai kopi di seluruh dunia. Bahkan kini, Starbucks memiliki lebih dari 30.000 gerai.

Menurut data Forbes, Schultz tercatat memiliki total kekayaan mencapai 4 miliar dolar AS atau setara Rp59,91 triliun. Dia masuk ke dalam list 1.000 orang terkaya di dunia dan menempati posisi ke-728. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut