Kisah Kampoeng Gallery: Hobi Barang Antik Jadi Bisnis Unik, Didukung Kredit Usaha Rakyat
Di Jakarta kala itu ada beberapa lokasi berburu buku bekas, salah satunya di Kwitang, Jakarta Pusat. Meskipun berstatus bekas atau seken, tidak semua buku harganya terjangkau.
"Itu sebenarnya bukan barang loakan. Dia tuh kayak seken, tapi sekennya yang bagus," katanya sambil tertawa.
Akibat hobinya ini, rumah Ivan mulai dipenuhi barang-barang loak. Sang istri pun mulai mempertanyakan keberadaan barang-barang ini di rumah.

Ivan kemudian memilah mana benda yang dapat disimpan dan mana yang bisa dijual. Hingga akhirnya, pada 2010 dia mendirikan Kampoeng Gallery.
"Saya sortir mana yang layak dijual, mana yang layak yang saya pertahankan. Akhirnya saya jual di sini," ujar Ivan.
Dukungan Modal dari Bank
Ivan Moningka merintis Kampoeng Gallery dengan modal dari dirinya sendiri dan sang istri. Lambat laun, Ivan menyadari dia membutuhkan dukungan modal yang lebih besar untuk mengembangkan usahanya. Namun, Ivan sempat ragu apakah dirinya akan mendapatkan bantuan kredit modal dari bank, mengingat jenis usahanya yang tidak biasa.
Pada 2018, Ivan mendapatkan sokongan modal dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"BRI itu tahun 2018. Saya sudah pakai BRI 2018. Sebelum itu kan bangunannya cuma biasa saja. Ini baru bangun (red. renovasi). Ini modal dari BRI," katanya.
Ivan tidak menyangka bisnisnya dilirik oleh BRI. Pihak bank ternyata mendukung penuh usahanya yang terkait dengan seni dan budaya, bahkan pariwisata.