Kisah Mantan Kuli Jadi Bos Kerupuk dengan Omzet Rp9 Juta per Hari
JAKARTA, iNews.id - Kisah Haji Yayan mantan kuli sukses merintis usaha kerupuk. Berkat kegigihannya, pria asal Tasikmalaya itu bisa meraup omzet hingga Rp9 juta per hari dari bisnisnya.
Yayan mulai menjalankan bisnis kerupuk pada tahun 1985. Sebelumnya, dia bekerja di pabrik kerupuk selama enam tahun. Karena keuletannya bekerja di tempat itu, dia menjadi tahu proses pembuatan kerupuk dari nol hingga bisa dikonsumsi masyarakat.
Setelah enam tahun bekerja, akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan itu untuk membuka usaha kerupuk sendiri agar bisa mempekerjakan orang lain sama seperti bosnya saat itu.

Sebelum mendapat rekan kerja, Yayan mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari membuat adonannya, mengukus, menggoreng, hingga penjualannya. Dia berkeliling dengan memikul dagangannya di bawah sinar matahari.
"Saya itu boleh dikatakan dari nol. Jadi saya merintis, bikin sendiri, dijual sendiri. Tadinya saya ikut orang bekerja enam tahun. Terus jualan 5 tahun, akhirnya saya punya ilmu bikin (kerupuk) sendiri. Tapi sekarang Alhamdulillah mulai tahun 1987 banyak yang ikut kerja sama saya," ujar Yayan dikutip dari Youtube kawan dapur, Minggu (8/1/2023).
Dalam mengawali usahanya, Yayan hanya bermodalkan uang tabungannya sebesar Rp1,5 juta. Selang waktu empat tahun usahanya jatuh karena satu per satu pedagang lari. Dari mulanya dia memiliki delapan pedagang, hanya tersisa satu pedagang.
Setelah mengalami keterpurukan, Yayan mengaku hampir mau menjual usahanya tersebut karena omzetnya makin menipis. Kendati demikian, nasib berkata lain. Dia justru dipertemukan orang baik yang dengan tulus hati memberikan modal pati sebanyak 50 kilogram.
Dari situlah dia mulai berdiri lagi, dan kembali mengolah adonan lagi untuk dijadikan kerupuk. Bersama dengan pedagang kerupuk yang masih setia bersamanya, Yayan berkeliling menjajakan kerupuk tersebut hingga laku terjual.
"Saya jualan jam 12 siang, panas banget, jualannya mikul. Kalau bukan karena pertolongan Tuhan, saya nggak bisa apa-apa," tuturnya.
Kini, Yayan sudah memiliki banyak pekerja dan pedagang. Adapun kerupuk yang dia jual seharga Rp300 per satu kerupuk. Per harinya dia mampu memproduksi sebanyak 30.000 kerupuk. Jika dikalkulasikan, dalam sehari dia mendapat omzet Rp9 juta.
"Kalau usaha itu yang penting harus ulet, sabar. Kesuksesan saya hari ini, sampai saya punya pabrik kerupuk, itu semua berkat keringat saya mikul dulu," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama