Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Terima Dubes Rusia dan Pengusaha di Istana, Apa yang Dibahas?
Advertisement . Scroll to see content

Kisah IRT Sukses Jadi Pengusaha Camilan dari Bikin Ogel Ogel, Omzetnya Miliaran

Jumat, 30 Desember 2022 - 06:50:00 WIB
Kisah IRT Sukses Jadi Pengusaha Camilan dari Bikin Ogel Ogel, Omzetnya Miliaran
Isomedi Astuti atau Bu Darsono, IRT sukses jadi pengusaha camilan dari bikin Ogel Ogel, omzetnya miliaran. Foto: YouTube Kawan Dapur
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ibu rumah tangga (IRT) bernama Isomedi Astuti atau akrab disapa Bu Darsono ini menjadi pengusaha sukses dari jualan camilan. Camilan yang dijualnya bernama Ogel Ogel.  

Ogel Ogel merupakan makanan ringan khas Pemalang, Jawa Tengah. Ogel Ogel bentuknya kecil dengan panjang sekitar 2-3 centimeter (cm) berwarna kecokelatan. Camilan yang terbuat dari tepung, telur, dan bumbu ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa gurih.

Dia yang memiliki hobi memasak itu sengaja menciptakan camilan unik tersebut. Adapun pemberian nama Ogel Ogel memiliki filosofi.

"(Ogel Ogel) itu ciptaan saya sendiri. Ogel Ogel itu sesuatu yang gerak. Kalau sesuatu yang gerak otomatis kan hidup. Maksud saya Ogel Ogel ini biar hidup terus sampai keturunan kami, anak, cucu cicit hidup terus (usahanya). Jadi tujuannya seperti itu," kata dia dikutip dari YouTube Kawan Dapur, Jumat (30/12/2022).

Dia menuturkan, modal membuat camilan tersebut Rp50.000. Saat awal pembuatan pun masih menggunakan cetakan roti, lalu dipotong dengan pisau. Itu dilakukan selama 1 tahun, kemudian ganti menggunakan paralon yang dimodifikasi. 

Dari tahun pertama hingga ketiga, dia mengenalkan camilan baru tersebut. Saat itu, dia hanya membuat 1-2 kali dalam seminggu. Camilan itu dibungkus dalam ukuran kecil dan dijual dengan harga Rp1.000. 

Camilan khas Pemalang buatan Isomedi Astuti atau Bu Darsono. Foto: YouTube Kawan Dapur
Camilan khas Pemalang buatan Isomedi Astuti atau Bu Darsono. Foto: YouTube Kawan Dapur

Dia mengatakan, untuk memperkenalkan produknya membutuhkan proses yang sangat panjang hingga memakan waktu sampai tiga tahun. Di awal perjuangannya, camilannya tersebut dijual menggunakan sepeda oleh asisten rumah tangganya dan dititipkan ke toko.   

"Begitu tiga tahunan sudah mulai tiap hari bikin walaupun sehari cuma 3 kilo, 5 kilo tetapi kan kita tetap berjuang terus. Akhirnya 5 tahun, itu langsung wus. Istilahnya banyak pembelinya," tuturnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut