Kisah Pendiri Pecel Lele Lela, Bangkit dari PHK hingga Raih Omzet Miliaran
JAKARTA, iNews.id - Menjadi pegawai yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) tentu merupakan titik terberat untuk setiap orang. Tak terkecuali Rangga Umara, yang pernah mengalami PHK dan kini sukses menjadi pemilik restoran Pecel Lele Lela.
Pada 2006 lalu, Rangga mengalami PHK dari tempatnya bekerja sebagai marketing communication pada sebuah perusahaan di Bekasi. Setelah terkena PHK, lulusan manajemen informatika ini harus memutar otak demi menghidupi keluarganya saat itu.
Dia pun menjalankan segala cara untuk mengumpulkan modal sebelum membangun usaha, mulai dari dari menjual ponsel, parfum, jam tangan, hingga alat getar perut. Hal tersebut terus dijalaninya hingga berhasil dapatkan modal Rp3 juta untuk membangun bisnis kuliner yang diberi nama Pecel Lele Lela.
Rumah Makan Pecel Lele Lela pertama kali buka di Pondok Bambu, Jakarta Timur pada 2007. Dalam mendirikan rumah makan ini, Rangga berkolaborasi resep dengan kerabatnya. Hal itu dilakukan karena dia merasa tidak memiliki keahlian di bidang memasak.
Seperti kebanyakan pengusaha, perjalanan bisnisnya pun tidak selalu mulus. Rangga sempat kesulitan karena rumah makan miliknya sepi pengunjung, sementara dia harus membayar sewa sebesar Rp250.000 per bulan.
Dia pun kembali memutar otak dengan memilih lokasi baru yang dianggapnya lebih strategis dan lebih ramai. Berkat pindah lokasi, usahanya mulai menunjukkan hasil positif.
Rangga memilih lele menjadi tonggak bisnisnya karena lele merupakan makanan favoritnya. Meskipun pada awalnya pesanan menu ayam lebih banyak, namun dia tak menyerah untuk lebih mempromosikan menu lelenya.
Menu lele kini tersedia bervariasi, mulai dari lele goreng tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Pada 2009 dia bahkan sudah memasarkan produknya di lebih dari 90 cabang lainnya.
Saat ini, Pecel Lele Lela menghasilkan omzet hingga miliaran rupiah per bulan. Masing-masing cabang butuh sekitar 40 sampai 60 kilogram lele per harinya. Total sekitar 50 kuintal atau 5.000 kilogram lele diolah oleh restoran tersebut setiap hari.
Editor: Aditya Pratama