Kisah Prita Gani, Pendiri LSPR yang Dulu Jual Perhiasan demi Gaji Karyawan

"Sejak awal saya selalu yang terdepan memperjuangkan pegawai. Tak jarang saya menjual perhiasan untuk membayar gaji dosen. Semua kami lakukan bersama-sama, hasilnya kami nikmati bersama," kata dia.
Prita pun tak merasa lebih tinggi dari rekan kerjanya. Bahkan, dia mengangap karyawan dan pendidik di LSPR seperti keluarga.
Berkat perjuangannya, kini LSPR sudah meluluskan 31.098 mahasiswa di bidang kehumasan, komunikasi, dan bisnis. Tak hanya mencetak lulusan terbaik, LSPR juga membuka lapangan kerja yang luas di bidang pendidikan.
Selain perguruan tinggi LSPR, Prita juga mendirikan London School Beyond Academy (LSBA). Bedanya dengan LSPR, LSBA khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
Perempuan 61 tahun menuturkan, alasannya mendirikan LSBA karena berkaca dari anak bungsunya yang memiliki kebutuhan khusus, spektrum autisme. Dia pun ingin anak-anak lain yang berkebutuhan khusus seperti anak bungsunya itu bisa tetap berkarya di tengah-tengah masyarakat.
Demikian kisah Prita Gani sebagai pendiri LSPR dan pendidik selama 30 tahun. Semoga menginspirasi Anda.
Editor: Jujuk Ernawati