Kisah Sukses HM Fitno, Crazy Rich Pondok Indah yang Awalnya Jadi Telemarketing
JAKARTA, iNews.id - Kisah HM Fitno, pendiri PT MAC Sarana Djaya yang bergerak di bisnis telekomunikasi sangat menginspirasi. Siapa sangka pengusaha telekomunikasi yang dijuluki Crazy Rich Pondok Indah ini awalnya menekuni profesi sebagai telemarketing.
Pria bernama asli Muhammad Fitno ini, lahir pada 19 November 1973 di Pangkal Pinang. Meski bukan terlahir dari keluarga kaya, Fitno memiliki impian yang besar.
Itu sebabnya, setelah lulus dari SMAN 2 Pangkal Pinang, Fitno memutuskan merantau ke Jakarta. Dia bertekad untuk bekerja sesuai bidang yang diminatinya, yakni telekomunikasi.
Setelah mengalami penolakan berkali-kali di berbagai perusahaan, Fitno pun diterima bekerja, tapi sebagai seorang telemarketing. Setiap hari, ia menawarkan berbagai produk kepada para calon pembeli melalui telepon.
Siapa sangka, pengalamannya sebagai telemarketing membawanya meniti karir di bisnis telekomunikasi hingga sukses.
Fitno pun berkesempatan bekerja di sebuah penyedia telekomunikasi di Turki yaitu Turkcell sebagai tenaga ahli telekomunikasi, dan kembali ke Indonesia setelah dua tahun.
Kembali ke Indonesia, Fitno memilih menjadi pengusaha. Usaha pertamanya masih berhubungan dengan bidang telekomunikasi dengan mendirikan perusahaan bernama PT MAC Sarana Djaya.
Perusahaan tersebut menyediakan hosting netral di cakupan indoor telekomunikasi Indonesia. Selain itu, sebagai pemasok solusi sistem antena terdistribusi in-building serta menyediakan layanan penyewaan DAS ke seluruh operator telekomunikasi di Indonesia.
Tak hanya berbisnis di bidang telekomunikasi, Fitno juga mengembangkan portofolio bisnisnya ke bidang perhotelan yang kini tergabung dalam jaringan F Hotel.
Fitno juga berinvestasi di salah satu ecommerce bernama ebaba, yang merupakan e-commerce yang bergerak dibidang fashion muslim dan salah satu yang terbesar di Indonesia.
Dia pun mulai membuka beberapa restoran dan diberi nama Kampoeng Bangka. Restoran ini menyajikan berbagai jenis makanan bangka. Lokasinya di Blok M jalan Panglima Polim No 102 Jakarta selatan.
Fitno merupakan sosok yang tidak terlena dengan kekayaannya. Ia sering bersedekah ke orang yang lebih membutuhkan. Di bulan Ramadhan dia sering membagikan sembako ke kaum dhuafa. Memberikan uang Rp 100.000 ke office boy (OB) dan melakukan berbagai amalan lainnya.
Ajaran untuk bersedekah didapatkan dari kedua orang tuanya. Sejak duduk di sekolah menengah pertama (SMP), orang tua Fitno selalu memberikan uang kepadanya untuk disedekahkan, sehingga kebiasaan tersebut terbawa hingga ia dewasa dan sudah berkeluarga.
Editor: Jeanny Aipassa