Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Udang Indonesia Kembali Masuk Pasar AS usai Lolos Uji Radioaktif, 106 Ton Dikirim
Advertisement . Scroll to see content

KKP Produksi Benih Ikan Bawal Hibrida secara Massal

Senin, 15 November 2021 - 14:45:00 WIB
KKP Produksi Benih Ikan Bawal Hibrida secara Massal
KKP produksi benih ikan bawal hibrida secara massal. Foto: Antara
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidya Laut (BPBL) Batam melakukan terobosan di bidang perikanan budi daya laut. BPBL Batam telah memproduksi benih ikan bawal hybrid atau hibdrida secara massal.

"Bawal hybrid merupakan hasil perkawinan silang antara induk betina bawal emas dengan induk jantan bawal bintang," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (15/11/2021).

Selain itu, dia menjelaskan, BPBL Batam juga telah berhasil memiliki induk produktif bawal emas sebanyak 60 ekor saat ini. Sedangkan untuk calon induknya terdiri dari calon induk ukuran 800 gram sebanyak 55 ekor dan calon induk ukuran 200 gram sebanyak 1.000 ekor.

Tb Haeru pun memberikan apresiasi sekaligus bangga dengan keberhasilan BPBL Batam yang telah berhasil memproduksi benih bawal hibrida dan bawal emas yang notabenenya sebagai ikan yang sulit dipijahkan. Keberhasilan tersebut, dia berharap mampu mendukung galur murni bawal emas dan bawal bintang bisa terus terjaga kemurniannya.

"Hal ini membuktikan bahwa saat ini status pengembangan teknologi perbenihan untuk memproduksi benih unggul kian dinamis," ujarnya.

Menurut dia, peluang pasar ikan bawal seperti ikan bawal bintang dan bawal emas cukup besar, apalagi bawal emas mempunyai potensi di pasar ekspor. Sedangkan keunggulan bawal hibrida terletak pada ketebalan daging, pertumbuhannya yang lebih cepat, serta tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.

"Tentunya budidaya ikan bawal hybrd ini sangat membantu pembudi daya dalam hal biaya produksi dan pendapatannya. Diharapkan budidaya ikan bawal hybrid ini ke depannya dapat menyebar di luar wilayah Provinsi Kepri, sehingga percepatan nilai produksi ikan laut meningkat secara signifikan," tutur dia.

Sementara Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Batam, Toha Tusihadi menuturkan, bawal bintang relatif mudah pemijahannya. Namun bawal bintang memiliki rasa dan daging yang kurang premium dibandingkan bawal emas.

Sedangkan bawal emas mempunyai kesulitan dalam hal pemijahan, seperti sulit terbuahi telur-telur yang dihasilkan bawal emas. Karena itu, lewat inovasi teknologi hibridisasi diharapkan kendala yang dihadapi selama ini bisa diatasi bersama.

"Seperti di antaranya mampu memperbaiki performance ikan bawal baik dari sisi pertumbuhan maupun kualitas produk. Jadi, kelebihan-kelebihan fenotip ikan bawal emas menyebabkan ikan bawal hybrid nantinya bisa lebih diminati di pasar internasional," ucapnya.

Sekadar informasi, BPBL Batam hingga saat ini telah berhasil memproduksi sekitar 200.000 ekor benih bawal hibrida untuk memenuhi permintaan benih di Provinsi Kepri, antara lain di Batam, Meranti, Bintan dan beberapa provinsi lainnya seperti Lampung, Bali, Kotabaru Kalsel dan Jepara Jateng. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut