Konsistensi Jadi Kunci UMKM Mebel Ini Pertahankan Pasar Global Selama Pandemi
 
                 
                JAKARTA, iNews.id – Pandemi Covid-19 yang melanda sejak dua tahun lalu membawa dinamika tersendiri di kalangan pelaku UMKM. Tak sedikit bisnis yang mereka geluti mengalami pasang surut selama masa sulit itu. Namun, ada pula yang berhasil bangkit dan bahkan membuat kemajuan dalam setahun terakhir.
Hal itulah yang dialami oleh PT Kias Selaras Indonesia. UMKM yang berlamat di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, itu mampu bersaing di tengah pandemi. Bergerak di bidang industri mebel dengan brand “Kias”, perusahaan ini mencoba menjawab kebutuhan akan furnitur berkualitas tinggi yang kian meningkat di kalangan masyarakat global.
 
                                Kias memproduksi mebel dengan bahan baku rotan alami. Soal mutu, jenis bahan yang satu ini jelas tak perlu diragukan lagi ketahanannya. Di samping kualitasnya yang jempolan, rotan juga dapat memberikan sentuhan natural pada ruangan.
Lewat kolaborasi dengan para perajin terbaik dalam negeri, Kias mampu menghasilkan beragam produk mengusung desain-desain yang kontemporer dan fungsional. Hal itu membuatnya lekat di hati masyarakat.
 
                                        Kias menjadi salah satu peserta BRILianpreneur 2021—ajang pameran industri kreatif yang diinisiasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI. Sejak 2019, BRILianpreneur terus menampilkan karya-karya UMKM terbaik Nusantara melalui berbagai instalasi seni yang memikat.
PT Kias Selaras Indonesia lahir dari rahim PT Kriya Selaras Internasional, yang juga menjadi penerima manfaat BRI. Kini, PT Kriya Selaras Internasional yang memasarkan produk dengan brand “Djalin”, telah menjelma menjadi perusahaan yang lebih besar dan konsisten menghadirkan produk-produk kelas premium bagi pasar luar negeri.
 
                                        Sepanjang 2020, penjualan mebel Kias sempat mengalami penurunan akibat pandemi. “Tahun itu, kami benar-benar merasakan dampaknya,” kata Kepala Keuangan PT Kias Selaras Indonesia, Sholahudin, kepada iNews.id, Senin (7/2/2022).
 
                                        Namun, tahun lalu, penjualan Kias kembali menunjukkan tren positif. Kegiatan ekspor produk berjalan lagi. Omzet pun meningkat, bahkan tumbuh sekitar 40 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi. “(Omzet 2021) hampir Rp10 miliar,” kata Sholahudin.
Menurut dia, salah satu kunci yang membuat Kias mampu membukukan surplus dalam laporan keuangannya sepanjang tahun lalu adalah konsistensi dalam menjaga kualitas produk. Selain itu, perusahaan ini juga membuat desain produk secara custom alias sesuai pesanan konsumen. Hal tersebut menjadi keunggulan sendiri bagi pasar luar negeri.
Marketing Communications PT Kias Selaras Indonesia, Sri Wulandari mengatakan, sepanjang 2021, ekspor produk ke sejumlah negara berjalan tanpa hambatan. Menurut dia, mayoritas konsumen yang memesan produk Kias pada tahun lalu adalah klien lama.
Beberapa klien itu berasal dari Australia, Singapura, Maladewa, Uni Emirat Arab (UEA), Prancis, dan Korea Selatan. “Mereka tetap order (pesan) ke kami sesuai desain yang mereka inginkan,” ucap Sri.
Dia mengungkapkan, dibutuhkan waktu antara delapan hingga 14 minggu bagi Kias untuk menyelesaikan seluruh proses penjualan, mulai dari menerima desain dari klien hingga barang sampai ke tangan mereka.
Kias mempekerjakan total 80 karyawan (termasuk yang tidak tetap). Dia pun pun bersyukur, tidak ada satu pun pegawai atau tenaga kerja di perusahaan itu yang dirumahkan selama pandemi.
Editor: Ahmad Islamy Jamil