KPPU Siap Selidiki Keterlibatan Ruangguru dkk dalam Kartu Prakerja
JAKARTA, iNews.id – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) siap menyelidiki keterlibatan mitra pelatihan kartu prakerja. Komisi menilai, terdapat proses yang kurang transparan.
Komisioner KPPU, Guntur Saragih meminta program Kartu Prakerja mengutamakan prinsip-prinsip persaingan usaha yang tepat. Dia juga mengatakan KPPU akan menyelidiki lebih lanjut terkait adanya potensi pelanggaran persaingan usaha pemilihan delapan mitra Kartu Prakerja.
“Kami akan melihat bagaimana proses delapan aplikator itu ditunjuk dan bagaimana prosesnya,” kata Guntur, Kamis (23/4/2020).
Dia menuturkan KPPU telah menyiapkan tim untuk mengkaji lebih lanjut relasi yang terjalin antara masing-masing pemilik aplikasi dengan pihak pelaksana program. Sebagai informasi, pelaksana dari program Kartu Prakerja ada pada Project Management Office dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Direktur Advokasi KPPU Abdul Hakim Pasaribu mengatakan, mekanisme pemilihan mitra program kartu prakerja tak jelas. Dia menekankan agar pemilihan mitra ke depan dapat dilakukan secara lebih transparan.
“Seharusnya prinsip-prinsip tranparansi harus dikedepankan untuk memberik ruang partisipasi publik,” kata Hakim.
Hakim menegaskan KPPU akan mendalami tarif pelatihan yang dipatok oleh setiap mitra Kartu Prakerja. KPPU akan mengkaji apakah tarif yang dipatok masih dalam batas normal atau tidak.
“Jangan sampai rakyat yang mendapat Kartu Prakerja membayar secara eksesif," kata Hakim.
Saat ini, ada delapan startup digital yang menyediakan sekitar 1.700 jenis pelatihan yang bisa dipilih peserta kartu prakerja. Delapan startup tersebut yaitu Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Pijar Mahir, dan Kemnaker.
Editor: Rahmat Fiansyah