KSP: Ekonomi Indonesia Masih Stabil di Tengah Tekanan Global

Sementara dari sisi kekuatan produksi, lanjutnya, terlihat dari keyakinan manajer bisnis di sektor manufaktur Indonesia, yang masih di zona ekspansif di level 51,3 pada Maret 2022, dan konsisten ekspansi selama tujuh bulan berturut-turut.
Selain itu, kinerja positif sisi produksi juga tampak dari utilisasi industri pengolahan, yang mendekati level sebelum pandemi, yakni 72,45 persen pada triwulan I 2022.
"Dengan demikian risiko inflasi ke depan dapat diminimalisir," ungkap Edy.
Dia menyampaikan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.Dari sisi internal, dia menyatakan, pemerintah telah berhasil melakukan penanganan dan pengendalian COVID-19, dan pemulihan ekonomi nasional. Sedangkan secara eksternal, sambungnya, Indonesia diuntungkan dengan komoditas unggulan ekspor yang memberikan dukungan fiskal.
"Ini dibuktikan dengan cadangan devisa kita dan stabilitas rupiah. Indonesia mencatat surplus neraca dagang 23 bulan berturut-turut. Kombinasi faktor-faktor ini menguatkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia, sehingga investasi asing (FDI) pada triwulan I 2022 tumbuh signifikan 31,8 persen yoy," tutur Edy.
Meski demikian, Edy menilai, Indonesia tetap harus mewaspadai dampak lanjutan transmisi dari perang, kenaikan harga komoditas, kondisi pandemi COVID-19 di China, dan potensi penurunan pertumbuhan ekonomi global.