Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Pastikan Rencana Redenominasi Rupiah Sudah Matang, Masuk Prolegnas 2025-2029
Advertisement . Scroll to see content

Langkah BI Selamatkan Rupiah Tanpa Menguras Cadangan Devisa

Minggu, 02 Oktober 2022 - 09:04:00 WIB
Langkah BI Selamatkan Rupiah Tanpa Menguras Cadangan Devisa
Langkah BI selamatkan rupiah tanpa menguras cadangan devisa. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

UBUD, iNews.id - Bank Indonesia (BI) melakukan berbagai langkah untuk menyelamatkan rupiah dari tekanan dolar AS di tengah pengetatan moneter dunia. Upaya yang dilakukan BI ini tak menguras cadangan devisa(cadev). 

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Wahyu Agung Nugroho, BI akan menggunakan instrumen intervensi melalui Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar valuta asing domestik.

"Itu menggunakan rupiah sebagai alat intervensinya, bukan lagi menggunakan dolar seperti intervensi di pasar spot," kata dia di Ubud, Bali, Sabtu(1/10/2022).

Menurutnya, hal tersebut merupakan keunggulan DNDF. Itu karena, tidak akan memberi dampak pada cadangan devisa, justru ke arah pembentukan ekspektasi nilai tukar rupiah ke depan.

Dia pun berharapkan transaksi DNDF di pasar valuta asing domestik bisa memberikan keyakinan kepada pelaku pasar, baik eksportir dan importir serta investor asing yang punya aset rupiah untuk melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar. 

"Kebijakan ini diharapkan juga dapat mengurangi tekanan pada pasar spot," ujarnya.

Dia menjelaskan, melalui DNDF, BI akan melakukan lelang terhadap perbankan untuk melihat ekspektasi pergerakan rupiah ke depan. Jika penawaran dari besaran kurs rupiah yang telah diajukan perbankan dimenangkan sesuai ekspektasi BI maka ketika realisasi kurs melampaui kesepakatan, BI akan membayar selisihnya dengan rupiah.

"Jadi saya berikan selisihnya berapa dalam bentuk rupiah, sehingga dia tidak berpengaruh ke cadev," ucapnya.

Menurut Wahyu, dengan cara tersebut maka posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 masih tinggi 132,2 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, di tengah kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Dengan konteks demikian, cadev 132 miliar dolar AS lebih rendah dari akhir tahun kemarin tidak hanya untuk stabilisasi nilai tukar rupiah, tapi juga untuk bayar utang dan bunganya yang jatuh tempo milik pemerintah," tutur Wahyu.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut