Lee Chae-yoon Masuk Deretan Orang Terkaya di Korea Selatan Berkat AI
BUSAN, iNews.id - Pendiri sekaligus CEO perusahaan semikonduktor Leeno Industrial, Lee Chae-yoon masuk jajaran orang terkaya di Korea Selatan. Hal ini didorong kegilaan investor terhadap kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang membuat saham Leeno melonjak lebih dari 70 persen sejak November 2023.
Mengutip Forbes, dengan memiliki 35 persen saham, Lee merupakan pemegangan saham terbesar Leeno Industrial yang terdaftar di bursa saham Kosdaq yang kaya teknologi di Korea Selatan. Menurut data Forbes, kekayaan bersih Lee diperkirakan mencapai 1 miliar dolar AS atau setara Rp15,64 triliun.
Berbasis di kota pelabuhan selatan Busan, Leeno membuat suku cadang untuk peralatan pengujian semikonduktor yang memeriksa cacat pada chip. Produk utama perusahaan yaitu IC Test Socket, yang membantu menguji chip untuk memastikannya berfungsi, dan Leeno Pin, pin yang membantu memeriksa cacat pada chip dan papan sirkuit cetak.

Leeno menyebut memiliki 1.020 pelanggan secara global, termasuk Samsung Electronics milik Jay Y Lee, SK Hynix milik Chey Tae-won, dan Nvidia milik Jensen Huang.
Seperti banyak perusahaan di industri semikonduktor yang terkenal bersiklus, Leeno melaporkan penurunan pendapatan dan laba tahun 2023 di tengah lemahnya permintaan ponsel pintar dan komputer pribadi.
Selama sembilan bulan pertama 2023, pembuat pengujian chip tersebut melaporkan bahwa pendapatannya turun 27 persen dari tahun ke tahun menjadi 197,6 miliar won (151 juta dolar AS), sementara laba bersihnya turun 21,4 persen dari tahun sebelumnya menjadi 83,5 miliar won.
Namun para investor percaya bahwa ledakan AI, yang didukung oleh chip unit pemrosesan grafis Nvidia, akan meningkatkan pendapatan Leeno. Skenario serupa juga terjadi di Hanmi Semiconductor, yang sahamnya melonjak 600 persen dalam 12 bulan terakhir meskipun terjadi penurunan laba dan pendapatan pada tahun 2023.
Lonjakan saham tersebut, didorong oleh optimisme investor bahwa peralatan manufaktur semikonduktornya akan digunakan untuk membuat chip untuk AI, menjadikan Kwak Dong Shin, CEO perusahaan dan pemegang saham terbesar, menjadi miliarder pada Juli lalu.