JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi V DPR Fraksi Gerindra, Mulyadi mempertanyakan moda transportasi LRT Jabodebek yang dibangun tidak sampai Bogor kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Padahal, berdasarkan nama, seharusnya mencakup wilayah Bogor.
Mulyadi mengatakan bahwa seharusnya LRT Jabodebek itu sampai Bogor karena ada nama Bogor di LRT Jabodebek. Akan tetapi moda transportasi tersebut tidak sampai Bogor.
Redenominasi Rupiah Bisa Perkuat Identitas Nasional dan Tekan Dolarisasi
"Selamat walaupun saya protes LRT bapak di launching disebutnya Jabodebek saya agak protes pak. Kenapa? Karena ada Bogor sebenarnya. Harusnya Jadebek, karena warga Bogornya protes ke saya karena LRT belum sampai ke Bogor. Tapi kenapa namanya Jabodebek? Sederhana tapi bagi kami penting pak karena nama Bogornya dibawa," katanya dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi V bersama Menteri Perhubungan, Rabu (30/8).
Merespons hal tersebut, Budi mengatakan LRT Jabodebek memang akan sampai Bogor. Akan tetapi untuk saat ini belum dibangun sampai ke sana.
2 Hari Beroperasi, LRT Jabodebek Layani 28.925 Penumpang
Menhub mengatakan bahwa rencana tersebut tidak akan terjadi pada periode kepemimpinan Jokowi. Sebab, hal tersebut tidak masuk dalam Rencana Pemerintah Jangka Panjang (RPJM).
"Direncanakan tetap ke Bogor. Tapi nanti pemerintahan mendatang mungkin akan dibicarakan karena kita tidak ingin membangun tidak selesai. Jadi kita sesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada di kita," tutur dia.
Kereta Berhenti dan AC Tak Nyala karena Gangguan Listrik, LRT Jabodebek Minta Maaf
Adapun saat ini LRT Jabodebek baru melayani rute Harjamukti-Dukuh Atas dan sebaliknya serta Jatimulya-Dukuh Atas dan sebaliknya. Pelayanan saat ini baru menggunakan 12 train set dari 27 total train set yang akan dioperasikan. Dengan kapasitas penumpang yang dapat diangkut per train set sebanyak 1.308 penumpang.
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku