Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ungkap Kajian Proyek Ekosistem Kendaraan Listrik Rampung Akhir Tahun Ini
Advertisement . Scroll to see content

Luhut Pamer Capaian RI Terkait Energi Hijau, Ada Ekspor Listrik Rp770 Triliun

Jumat, 06 September 2024 - 21:53:00 WIB
Luhut Pamer Capaian RI Terkait Energi Hijau, Ada Ekspor Listrik Rp770 Triliun
Luhut pamer capaian RI di energi hijau (Foto: IG Luhut)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan capaian Indonesia terkait energi hijau. Salah satunya ekspor listrik senilai Rp770 triliun.

Luhut mengatakan Indonesia memiliki potensi tenaga surya diperkirakan sekitar 3.300 Gigawatt (GW). Menurutnya, seiring dengan pergeseran dunia menuju masa depan rendah karbon, Indonesia juga harus beralih menjadi pengekspor utama energi terbarukan.

"Ini tidak hanya untuk mendekarbonisasi Indonesia tetapi juga untuk berkontribusi pada transisi energi global," ujar Luhut dalam acara Indonesia International Sustainability Forum 2024 di Jakarta pada Jumat (6/9/2024).

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan Indonesia juga telah bekerja dengan Singapura dalam perdagangan listrik hijau. Bahkan, nilainya fantastis mencapai 50 miliar dolar AS atau setara dengn Rp770 triliun (kurs Rp15.407)

"Ini akan membuka investasi sekitar 30-50 miliar dolar AS dalam pembangkitan tenaga surya dan manufaktur Fotovoltaik (photovoltaic/PV) surya," kata Luhut.

Di sektor transportasi, Indonesia telah meluncurkan beberapa program insentif untuk kendaraan listrik. Pada tahun 2022 dan 2024, Indonesia melipatgandakan penjualan kendaraan listrik baterai (BEV), yang menarik investasi sekitar 10 miliar dolar AS

Selain itu, sebagai produsen minyak sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO) terbesar di dunia dan produksi rumput laut yang melimpah, Indonesia memiliki peluang signifikan untuk mengeksplorasi produksi biofuel.

"Bentang alam kami yang luas menawarkan potensi signifikan untuk penyerap karbon berbasis alam, dengan kemampuan untuk mengurangi hingga 1.860 MtCO2e melalui program rehabilitasi hutan skala besar dan kapasitas penyimpanan 400 Gigaton untuk Carbon Capture Storage (CCS)," tutur dia.

Luhut menyampaikan terlepas dari berbagai potensi alam yang ada, Indonesia tidak dapat melakukan upaya dekarbonisasi ini sendiri.

 "Kolaborasi sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi yang diperlukan dapat diakses, yang mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah serta investasi substansial tersedia untuk mendanai inisiatif dekarbonisasi ini," kata dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut