Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mahathir Sebut Perjanjian Dagang Malaysia-AS Rugikan Pribumi, Ini Respons Pemerintah
Advertisement . Scroll to see content

Malaysia Larang Ekspor Ayam Mulai 1 Juni 2022, Warga Singapura Serbu Pasar dan Swalayan

Selasa, 31 Mei 2022 - 15:17:00 WIB
Malaysia Larang Ekspor Ayam Mulai 1 Juni 2022, Warga Singapura Serbu Pasar dan Swalayan
Malaysia larang ekspor ayam mulai 1 Juni 2022. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Singapura telah mendesak konsumen untuk beralih ke ayam beku dan daging alternatif lainnya, dan sedang menjajaki pasar baru untuk ayam segar. Namun ada kekhawatiran atas nasib nasi ayam yang dijual di mana-mana mulai dari jajanan kaki lima hingga hotel-hotel ternama.

Restoran populer Tian Tian Hainanese Chicken Rice, yang mendapatkan unggas sepenuhnya dari Malaysia, dilaporkan mengatakan akan memperkenalkan hidangan daging babi dan makanan laut daripada menggunakan ayam beku jika gagal menemukan pemasok baru.

Langkah proteksionis Malaysia dilakukan saat negara-negara di seluruh dunia bergulat dengan melonjaknya harga pangan, yang sebagian dipicu oleh perang Ukraina. India telah membatasi ekspor gula dan gandum, sementara Indonesia menghentikan sementara CPO. 

Selain larangan ekspor, Malaysia juga menghapus izin impor ayam dan makanan lainnya untuk meningkatkan pasokan makanan dan menekan harga di tengah kemarahan publik.

Sebelumnya, pemerintah Malaysia telah membatasi harga ayam dan mengalokasikan subsidi untuk petani yang tertekan oleh kenaikan biaya pakan ayam, sebagian disebabkan oleh melemahnya mata uang Malaysia.

Larangan ekspor ayam telah mengejutkan pemerintahan PM Ismail, yang mengambil alih kekuasaan pada Agustus dan menghadapi pemilihan umum tahun depan. Pemerintah juga menyelidiki klaim bahwa kartel mengendalikan harga dan pasokan ayam.

Larangan itu, tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di Singapura tetapi juga mengganggu peternak unggas kecil Malaysia yang memasok ke Singapura untuk membantu menjaga operasi mereka tetap berjalan. Pemerintah tidak mengatakan berapa lama larangan ekspor akan berlangsung, tetapi para pejabat memperkirakan pasokan dan harga akan normal dalam sebulan.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut