Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Garuda Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp6,65 Triliun dari Danantara, untuk Apa Saja?
Advertisement . Scroll to see content

Maskapai Cabut Bagasi Gratis, YLKI: Kenaikan Tarif Pesawat Terselubung

Jumat, 11 Januari 2019 - 10:00:00 WIB
Maskapai Cabut Bagasi Gratis, YLKI: Kenaikan Tarif Pesawat Terselubung
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi. (Foto: Sindo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti langkah maskapai yang menerapkan kebijakan bagasi berbayar. Langkah tersebut dinilai siasat untuk menaikkan tarif.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menyebut, setidaknya ada dua maskapai yang akan menerapkan kebijakan bagasi berbayar yaitu Lion Air Group dan Citilink. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberikan lampu hijau meskipun harus melakukan sosialisasi selama dua minggu.

Menurut Tulus, kebijakan bagasi berbayar yang dilakukan maskapai dan disetujui Kemenhub bukan persoalan sosialisasi, melainkan ada hak-hak konsumen yang berpotensi dilanggar. Pasalnya, pengenaan bagasi berbayar membuat biaya transportasi pesawat naik.

"Dengan demikian, bagasi berbayar adalah kenaikan tarif pesawat secara terselubung. Pengenaan bagasi berbayar berpotensi melanggar ketentuan batas atas atas tarif pesawat," kata Tulus, Jumat (11/1/2019).

Dia menilai Kemenhub seharusnya bukan hanya meminta maskapai untuk menunda kebijakan tersebut, namun juga mengatur standar harga bagasi sekaligus mengawasi pelaksanaan kebijakan bagasi berbayar tersebut.

Jika tidak diawasi, kata Tulus, kebijakan ini bisa membuat maskapai berperilaku semena-mena. Hal ini karena kebijakan tersebut bisa menyundul tarif batas batas, bahkan bisa masuk dalam kategori tarif maskapai yang menerapkan full service policy seperti Garuda Indonesia dan Batik Air.

"Sementara service yang diberikan Lion Air dan nantinya Citilink masih berbasis Low Cost Carrier (LCC). Ini jelas tindakan tidak adil bagi konsumen," ujar dia.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut