Media Nusantara Citra (MNCN) Bukukan Pendapatan Rp5,274 Triliun di Semester I 2022
JAKARTA, iNews.id - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) membukukan pendapatan sebesar Rp5,274 triliun pada semester I 2022, tumbuh 8 persen secara tahunan (YoY).
Peningkatan pendapatan telah memperhitungkan pendapatan dari Piala Euro yang ditayangkan pada 2021, yang memberikan basis yang lebih tinggi untuk tahun ini.
Iklan masih menjadi sumber pendapatan utama perseroan. Pada Semester I 2022, MNCN membukukan pendapatan iklan sebesar Rp4,765 triliun, mewakili peningkatan sebesar 4 persen YoY.
Pendapatan digital tumbuh dengan pesat, meningkat signifikan sebesar 51 persen YoY menjadi Rp1.343 miliar. Hal ini disebabkan oleh kinerja yang luar biasa dari seluruh platform digital Perseroan, seperti RCTI+ (AVOD superapp), 7 portal online, dan monetisasi berkelanjutan pada media sosial. Pendapatan non-digital atau FTA Perseroan pada Semester I 2022 tercatat sebesar Rp3,422 triliun turun 8 persen (YoY).
Bisnis konten dan IP MNCN menunjukan kinerja yang baik hingga saat ini dan sukses menghasilkan peningkatan pendapatan sebesar 15 persen YoY menjadi Rp836 miliar di semester I 2022. Perseroan juga terus memperluas distribusi dan lisensi konten dengan menghasilkan Rp201 miliar dari penjualan kepada pihak ketiga.
Kehadiran Vision+, platform superapp SVOD MNCN yang baru saja ditambahkan sebagai anak perusahaan perseroan melalui PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) pada tahun 2022 mulai membuahkan hasil, dengan pendapatan sebesar Rp263 miliar pada kuartal II 2022, yang merepresentasikan peningkatan pendapatan sebesar 12 persen secara kuartalan (QoQ).
Pada semester I 2022, beban langsung naik 14 persen YoY menjadi Rp2,133 triliun. Peningkatan beban langsung disebabkan oleh peningkatan produksi konten orisinil, yang ditargetkan untuk mendorong platform Vision+ dan peningkatan output produksi konten secara keseluruhan (media tradisional dan digital).
Konten-konten orisinil ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan tambahan di masa mendatang karena akan ditayangkan di berbagai saluran FTA Perseroan, dan di seluruh platform distribusi, termasuk lisensi konten.
Seiring peningkatan pendapatan, MNCN membukukan laba kotor sebesar Rp2,958 triliun pada semester I 2022, meningkat 4 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1,343 triliun pada semester I 2022, naik 6 persen (YoY) dibandingkan tahun lalu. EBITDA Perseroan pada semester I 2022 mencapai Rp2,197 triliun, tumbuh sebesar 4 persen YoY, mewakili marjin EBITDA sebesar 42 persen.
Hingga saat ini, MNCN telah melunasi seluruh hutang berdenominasi dolar AS dengan pembayaran terakhir atas fasilitas ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2022, dalam jumlah 42 juta dolar AS. Setelah pelunasan hutang ini, rasio hutang terhadap ekuitas MNCN adalah sebesar 0,14 (ekuitas per Juni 2022).
MNCN masih memimpin dalam pangsa pemirsa di Indonesia dengan 44,3 persen pada slot Prime-Time dan 40,8 persen pada slot All-Time (per Juni 2022), dengan konten-konten terbaik seperti “Ikatan Cinta”, “X-Factor Indonesia”, dan “Aku Bukan Wanita Pilihan”.
Hingga saat ini, serial drama Perseroan masih unggul dengan empat judul berhasil menempati posisi lima besar, sementara genre lain seperti pencarian bakat dan animasi juga terus mendominas.
Hal positif lainnya juga berasal dari MSIN, anak perusahaan Perseroan, yang akan resmi masuk ke dalam FTSE Global Equity Index Series untuk seri Mid-Cap efektif mulai tanggal 19 September 2022.
Untuk Semester II 2022, MNCN telah menyiapkan berbagai macam program reguler dan khusus yang diproduksi secara in-house, yang diharapkan dapat terus mendorong pendapatan iklan baik dari iklan reguler maupun non-reguler.
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, mengatakan meskipun mencatat pertumbuhan yang kuat pada semester awal tahun 2022, ketidakpastian dalam ekonomi global telah mengurangi pertumbuhan pendapatan pada bisnis tradisional FTA sebesar satu digit, namun tetap terbantu oleh perkembangan digital Perseroan yang kuat.
"Kami yakin dengan pertumbuhan yang lebih positif di tahun 2022 nanti, seiring dengan investasi berkelanjutan kami untuk memperdalam produksi konten dengan beberapa serial drama TV dan special show yang membuahkan hasil," kata Hary Tanoesoedibjo.
Selain itu, dengan selesainya pelunasan hutang dalam dolar AS, maka erseroan memiliki risiko yang jauh lebih rendah terhadap dampak ekonomi global yang berkelanjutan.
"Secara bersamaan, kami juga dengan sabar menunggu ekspansi regional dari layanan digital kami, dan peluncuran bisnis game baru yang akan hadir di akhir tahun 2022 yang diharapkan akan membuka jalur pendapatan baru bagi perseroan," ujar Hary Tanoesoedibjo.
Editor: Jeanny Aipassa