Melek Digital, Kartu Santri Telah Diakses 11.920 Pengguna
Sementara itu, pada kegiatan seminar nasional mendukung inklusi keuangan pesantren beberapa hari lalu, juga dilakukan piloting Kartu Santri di Koperasi Umat Rejaning Karyo Jamaah (Ureka) di bawah bimbingan ulama kharismatik asal Jateng, Habib Lutfie bin Yahya.
Pada kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomain, Airlangga Hartarto, mengatakan koordinasi dan sinergi harus terus dipertahankan dan diperkuat dalam mendukung inklusi keuangan bagi pesantren.
Sebab, segmen pemuda dan santri, serta pelaku usaha mikro kecil (UMK) pesantren telah sesuai amanat Perpres No 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Indeks inklusi keuangan di Indonesia sendiri telah mencapai 81,4% pada 2020, lebih tinggi dari 2019 yang mencapai 76,19%.
Karena itulah, dalam acara tersebut dilakukan sinergi inklusi keuangan berupa penyerahan bantuan ke Koperasi Ureka berupa pembangunan 5 unit Urekamart dan pembiayaan usaha pesantren oleh PT Bank Mandiri (Persero), penyerahan program kemitraan UMKM oleh PT Pertamina (Persero), penyerahan program bina lingkungan oleh PT Jamkrindo, penandatanganan MoU oleh PT Pegadaian (Persero), dan penyerahan simbolis implementasi Pesantren Go Digital oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
"Hal ini pun sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024," kata Airlangga.
Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, BUMN berkomitmen bahu-membahu menjadi energi yang menggerakkan literasi dan inklusi keuangan dan digital khususnya di lingkungan pesantren.
Sedangkan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyampaikan, Kemenkop UKM mendukung inklusi keuangan dengan program BPUM. Sebanyak 9,8 juta usaha mikro sukses terfasilitasi dan masuk dalam pembiayaan formal pada 2020, dan tahun ini ditargetkan 12,8 juta pelaku usaha mikro.
Editor: Jeanny Aipassa