Memasuki Babak Project Competition Phase 2-3, Kompetisi WMM 2021 Kategori Business Existing Makin Ketat
 
                 
                Selanjutnya adalah Agustinus Dwiutomo Pristya Putra, founder Goodeva. Produknya adalah Goodeva Safety Smart, sistem digital untuk memonitoring pegawai di perusahaan-perusahaan dengan risiko tinggi, seperti pertambangan.
“Dengan sistem yang kami sediakan, perusahaan dapat mendeteksi layak tidaknya pekerjaan dan pekerjanya di lapangan, memonitoring kesehatan pekerja. Ke depan platform ini akan kami kembangkan untuk retail dan untuk family di rumah,” ujarnya.
Goodeva ingin mewujudkan visinya dalam menciptakan inovasi platfrom digital safety dan kesehatan untuk masa depan kesehatan di Indonesia yang lebih modern dengan memberdayakan karya anak bangsa. “Saat ini sistem kami sudah digunakan di tujuh kota dan tujuh lokasi tambang,” ujar lulusan Magister Managemen Universitas Indonesia ini.
Setelah paltform digital untuk pertanian, penjual pasar, dan perusahaan tambang, peserta yang berhak lolos ke babak berikutnya adalah Abdul Latif Wahid Nasution dengan usahanya Kepul yang merupakan platform digital. Kepul didesain untuk memudahkan masyarakat menjual sampah mereka. “Jasa yang ditawarkan Kepul adalah menjual sampah dengan mudah, mendapatkan uang dari sampah, sekaligus menyelamatkan lingkungan,” kata anak Medan, Sumatera Utara ini.
Omzet yang berhasil dikumpulkan saat ini mencapai Rp300 juta perbulan hasil dari menjual sampah dari masyarakat ke perusahaan-perusahaan yang menampung sampah, termasuk waste oil atau jelantah. “Program Kepul banyak sekali yang sudah berjalan seperti belanja sembako, makan di kafe hingga pergi umrah pakai sampah,” ucapnya.