Menaker Sebut Pekerja Migran Indonesia Didominasi Lulusan SMP dan 61 Persen Perempuan
JAKARTA, iNews.id - Menteri Ketenagakerjan (Menaker), Ida Fauziyah menuturkan, penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri masih memiliki sejumlah tantangan besar ke depan. Pertama, 54 persen peminat bekerja ke luar negeri tingkat pendidikannya masih didominasi SMP dan ke bawah.
Kedua, 61 persen jumlah penempatan PMI masih didominasi perempuan yang bekerja pada pemberi kerja perseorangan yaitu caregiver dan house maid. Ketiga, masih tingginya permasalahan PMI yang berangkat secara unprosedural. Dari 1.918 pengaduan per November 2023, 1.553 atau 81 persen adalah pengaduan unprosedural.
"Saya kira tiga catatan ini menurut saya penting pada Musrenbang Thematik ini untuk menjadi bahan kita merencanakan kegiatam penempatan dan pelindungan pekerja migran kita," ujar Ida dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (21/12/2023).
Dia menambahkan, jumlah penempatan PMI ke luar negeri terus mengalami peningkatan. Pada 2021 sebanyak 72.624 PMI, kemudian pada 2022 sebanyak 200.761 PMI, dan per November 2023 sebanyak 257.460 PMI.
Dengan jumlah pekerja migran yang meningkat berdasarkan catatan per November 2023, Ida menyebut hal ini dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia lewat sumbangan devisa yang dihasilkan.
"Ada kontribusi yang sangat besar dari teman-teman pekerja migran kita pada perekonomian Indonesia di mana kontribusi per tahunnya kurang lebih Rp160 triliun. Itu luar biasa menyumbang devisa yang tidak kecil bagi perekonomian kita," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama