Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jelang Sidang Pemakzulan Bupati Pati, Logistik Terus Mengalir Tanpa Dikomandoi
Advertisement . Scroll to see content

Mendag Bakal Bentuk Satgas Demi Atasi Banjir Impor Ilegal di RI

Selasa, 09 Juli 2024 - 14:53:00 WIB
Mendag Bakal Bentuk Satgas Demi Atasi Banjir Impor Ilegal di RI
ilustrasi maraknya impor ilegal di Indonesia, Mendag akan membentuk satgas bersama Kadin (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengatasi banjir impor ilegal di Indonesia. Hal itu diputuskan usai mengadakan pertemuan dengan Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid di kantor Kementerian Perdagangan RI pada hari ini, Selasa (9/7/2024).

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, dalam pertemuannya dengan Arsjad dan pimpinan Kadin lainnya, disepakati adanya persamaan perihal data impor yang bermasalah. Dia menyebutkan data impor yang dimiliki Indonesia, melalui Badan Pusat Statistik (BPS) berbeda dengan data asal negara yang melakukan impor. 

"Nah kami dan Pak Arsjad, dari berbagai diskusi ketemu lah ada persamaan yang kita temukan, yakni data impor. Data impor kita yang ada di luar negeri dan data impor kita dalam negeri itu datanya beda jauh, jomplang," tutur Zulhas kepada wartawan.

Ia juga menjelaskan perbedaan data ini ditengarai menjadi biang keladi permasalahan banjirnya impor di Indonesia. Maka dari itu, Zulhas yang mewakili Kemendag bersama dengan Kadin Indonesia menyepakati pembentukan Satgas guna mengecek data impor kekinian. 

"Jadi misalnya impor kita 100 juta dolar AS, data kita BPS. Data di luar, kita bisa 300 juta dolar AS. Ini jauh sekali, rupanya ini yang kita ingin cari dimana ini masalahnya," ucap Zulhas. 

Sementara itu, Arsjad Rasjid mengatakan pihaknya mengapresiasi rencana pembentukan Satgas yang diajukan oleh Mendag Zulhas. Baginya, inisiasi adalah bentuk dari solusi mencari akar permasalahan dari impor yang marak di pasar domestik. 

"Kita melihat pertama, mulai dari mengecek di lapangan, tapi labelnya kita harus lihat juga, HS Code juga, kita lihat datanya dan juga melihat safe guard nanti ke depan bagaimana, kita harus mendalami," kata Arsjad.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut