Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Sampaikan Pesan ke Importir Ilegal: Sekarang Gak Bisa Lari Lagi!
Advertisement . Scroll to see content

Hippindo Sebut Rencana Pengenaan Bea Masuk Tidak Tepat, Soroti Aksi Impor Ilegal

Minggu, 07 Juli 2024 - 23:17:00 WIB
Hippindo Sebut Rencana Pengenaan Bea Masuk Tidak Tepat, Soroti Aksi Impor Ilegal
Hippindo menilai permasalahan yang terjadi di pasar domestik kali ini adalah maraknya penetrasi produk impor ilegal. (Foto: Aldhi Chandra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyampaikan keberatannya atas rencana pengenaan bea masuk yang bisa naik mencapai 200 persen. Hippindo menilai permasalahan yang terjadi di pasar domestik kali ini adalah maraknya penetrasi produk impor ilegal
 
Sekretaris Jenderal Hippindo, Haryanto Pratantara menuturkan, produk impor memang harus dipantau, namun perlu diperhatikan jenis impor seperti apa yang harus ditindak.

"Yang mengganggu adalah impor produk-produk yang sangat murah meriah di dalam negeri. Kita melihat barang-barang impor yang murah itu tidak jelas masuknya dari mana," kata Haryanto dalam jumpa pers dikutip, Minggu (7/7/2024). 

Haryanto menambahkan, produk impor yang murah tersebut diakibatkan tidak memenuhi regulasi yang disyaratkan pemerintah, seperti membayar pajak dan teknis lainnya. Lantaran hal tersebut, Haryanto mengatakan produk impor tersebut ilegal sehingga memiliki selisih harga dengan barang impor resmi sebesar tiga sampai empat kali lipat.

"Ini yang mengganggu industri dalam negeri, jadi kita mesti clear dulu bahwa impor ilegal ini yang bermasalah," tuturnya.

Sementara, Deputi 1 Perdagangan Dalam Negeri Hippindo, Hasan Aula menuturkan, jika pemerintah tetap memaksakan kenaikan pajak impor keseluruhan, maka bisnis peritel yang melakukan impor secara resmi juga terancam.

"Peritel itu ekosistem yang sangat besar dimana di Hippindo saja, kita sudah membawahi ratusan merek ya. Dan total tenaga kerja yang bekerja di ritel kita sudah di atas 600.000 orang, kalau dihitung semuanya di Indonesia, bisa jadi jutaan orang di bawah ritel," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut