Mendag Lepas 30.000 Metrik Ton Ekspor Baja ke Italia Senilai Rp315 Miliar
“Dengan adanya penambahan kapasitas sehingga total produksi mencapai sebesar 5,60 juta ton per tahun, kami terus membuka peluang untuk kebutuhan domestik maupun sebesar 30 persen untuk pasar ekspor, terutama wilayah Eropa,” kata Purwono Widodo.
Mendag pun mendorong para pelaku industri terutama produsen baja untuk terus menerapkan hilirisasi besi dan baja. Dia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelaku industri menerapkan hilirisasi yang menciptakan nilai tambah dan mampu bersaing di pasar global.
Menurut dia, upaya hilirisasi di sektor besi dan baja telah sejalan dengan visi untuk menjadikan Indonesia negara maju tahun 2045.
“Oleh karena itu, upaya-upaya hilirisasi yang menghasilkan produk bernilai tambah perlu menjadi prioritas pemerintah. Untuk menjadi negara maju, tidak ada pilihan. Produk-produk kita harus menyerbu pasar dunia, sekarang giliran kita,” ungkap Zulkifli.
Sebagai informasi, Indonesia saat ini masuk dalam lima besar eksportir besi dan baja terbesar di dunia. Dalam lima tahun, Indonesia berhasil melompat ke posisi ke-5 pada 2022 dari posisi ke-18 pada 2018.
Editor: Jeanny Aipassa