Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Popok hingga Tisu Basah Masuk Daftar Kajian Barang Kena Cukai!
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Nofi Bayu Darmawan, Pendiri Kampung Marketer yang Menghasilkan Perputaran Uang Rp1,3 Miliar per Bulan

Rabu, 19 Oktober 2022 - 14:46:00 WIB
Mengenal Nofi Bayu Darmawan, Pendiri Kampung Marketer yang Menghasilkan Perputaran Uang Rp1,3 Miliar per Bulan
Nofi Bayu Darmawan, pendiri Kampung Marketer di Purbalingga, yang sebelumnya berprofesi sebagai PNS Kementerian Keuangan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah pekerjaan impian bagi generasi muda Indonesia. Apalagi jika tercatat menjadi PNS di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Namun kebanggaan ini nampaknya tak memupuskan cita-cita Nofi Bayu Darmawan yang memilih meninggalkan profesinya sebagai PNS Kemenkeu untuk membangun desanya lewat kegiatan kemanusiaan yang diberi nama Kampung Marketer. Nofi lahir dan dibesarkan di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa tengah.

Dia menuturkan, inisiatif mendirikan Kampung Marketer karena prihatin dengan tinggiya angka urbanisasi dan pengangguran di desa. Banyak pemuda desa yang memilih meninggalkan kampung halamannya dan hijrah ke kota untuk mengadu nasib dan mencari pekerjaan. Sementara para pemudi desa memilih tetap tinggal di kampungnya karena dua pilihan, bekerja sebagai buruh atau menikah muda.

Permasalahan sosial inilah yang membuat Nofi gelisah. Hal ini mendorongnya untuk mempersiapkan diri sebelum mantap mengambil keputusan meninggalkan profesi sebagai PNS Kemenkeu untuk kembali ke desanya dan melakukan kegiatan sosial juga membangun usaha dari nol. 

Nofi mengakui menjadi PNS merupakan impian bagi sebagian besar anak muda di Tanah Air. Bagaimana tidak, gaji yang terjamin serta hampir semua pengeluaran dan biaya ditanggung oleh negara belum lagi dengan tunjangan hari tua dan sebagainya.

Itu sebabnya, Nofi tak hanya menyiapkan modal tapi juga mental untuk menghadapi berbagai pertanyaan bahkan cibiran ketika dia memutuskan kembali ke desa dan berhenti menjadi PNS. Pasalnya dia merupakan salah satu lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan ditempatkan sebagai PNS di Kemenkeu Pusat. 

Dia mengungkapkan, mendapat beragam reaksi dari sanak keluarga hingga rekan kerja. Banyak yang menyayangkan keputusannya, tetapi banyak juga yangmemberi motivasi juga bertukar pikiran. 

Setelah 3,5 tahun menggeluti profesi sebagai PNS Kemenkeu, Nofi pun memutuskan keluar dan kembali ke desa kemudian menggagas kegiatan kemanusiaan Kampung Marketer untuk mengentaskan pengangguran. 

Dengan ilmu yang diperolehnya di STAN, serta pengalaman sebagai PNS bahkan memiliki bisnis online kecil-kecilan, Nofi pun mantap merintis Kampung Marketer di Desa Tunjungmuli.

Sejak masih menjadi mahasiswa, Nofi telah belajar bisnis online dan banyak ilmu serta pengalaman yang diperolehnya. Hal inilah yang menjadi modal untuk memulai Kampung marketer dan berbagi ilmu dengan para pemuda di kampung halamannya. 

"Jadi aku berbagi ilmu itu berbekal dari pengalamanku yang dulu. Aku sejak mahasiswa itu punya pekerjaan sampingan jualan online dan lumayan sih dari situ. Dan sempat membangun tim. Jadi dari situ lumayan bisa membantu orang tua dan sebagainya," kata Nofi.

Berbekal jaringan internet, smartphone dan laptop, Nofi mendirikan sebuah social enterprise, yang fokus di bidang pemberdayaan untuk anak muda. 

Bisnis tersebut berkembang begitu pesat karena tema yang dipilih pun juga sangat kekinian, yaitu di bidang teknologi, spesialisasi marketing, dan berbagai aplikasi.

Bertempat di sekitaran kampungnya, Nofi memilih untuk menyewa rumah-rumah yang tidak lagi dipakai oleh pemiliknya untuk dijadikan sebagai tempat pemberdayaan dan tempat pendidikan. 

Hingga kini, ada sekitar 17 rumah yang dijadikan sebagai tempat pemberdayaan dengan spesialiasi yang berbeda-beda, periklanan, customer service, dan lain sebagainya.

Salah satu rumah warga Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa tengah, yang dijadikan sebagai Kios Kampung Marketer. (Foto: Istimewa)
Salah satu rumah warga Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa tengah, yang dijadikan sebagai Kios Kampung Marketer. (Foto: Istimewa)

Sistem yang dipilih pun sebenarnya cukup mudah dan sangat ramah dengan para pemuda di kampungnya. Kampung Marketer akan menawarkan dedicated employee yang akan menangani sebuah bidang yang spesifik kepada kliennya. Jadi, para pemuda yang ada di Kampung Marketer akan bekerja langsung di bawah perusahaan yang bekerja sama.

Dengan begitu, para pemuda tersebut akan mendapat gaji dari perusahaan yang bersangkutan. Kampung Marketer hanya akan memberikan biaya manajemen yang bersifat flat.

Hingga kini, Kampung Marketer berhasil memberdayakan sekitar 700 pemuda yang ada di Desa Tamansari dan sekitarnya. Lewaat Kampung Marketer yang melibatkan banyak pemuda tak heran jika perputaran ekonomi yang ada di  bisa mencapai Rp1,3 miliar per bulan.

Tak hanya bergenti di para pemudanya, Nofi juga telah melebarkan sayap di pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga. Berbeda dengan para pemudanya, ibu-ibu rumah tangga ini diberdayakan untuk membuat sebuah barang yang kemudian di pasarkan secara online. Saat ini, barang tersebut yang sedang berjalan adalah produk sandal.

Dengan berbagai inovasi yang telah dilakukannya, para pemuda di desannya kini memiliki kesibukan yang bermanfaat, bahkan setiap bulannya masing-masing pemuda ini bisa mengantongi gaji mulai dari Rp1 hingga Rp4,5 juta.

Selain itu, yang menarik dari bisnis yang dibangun Nofi ini adalah dia selalu mendorong pemuda-pemudanya untuk bisa lepas dan kemudian memiliki usaha sendiri.

Demikian perjuangan Nofi Bayu Darmawan, pemuda yang memilih berhenti jadi PNS dan mendirikan Kampung Marketer untuk membangun SDM dan perekonomian di kampung halamannya. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut