Menkeu AS Tegaskan Tak Akan Bailout Silicon Valley Bank
WASHINGTON, iNews.id - Menteri Keuangan Amerika Serikat (Menkeu AS), Janet Yellen, mengatakan pemerintah tidak akan melakukan bailout (bantuan keuangan) untuk menyelamatkan Silicon Valley Bank (SVB). Namun dia memastikan akan membantu keamanan dana para deposan yang khawatir dengan penutupan SVB.
Pernyataan itu, disampaikan Janet Yellen dalam wawancara dengan CBS pada acara "Face The Nation" sebagaimana dikutip Associated Press (AP) dalam artikel berjudul "Yellen says no federal bailout for Silicon Valley Bank", pada Minggu (12/3/2023).
Dalam wawancara tersebut, Menkeu AS menjelaskan langkah pemerintah selanjutnya terkait penutupan Silicon Valley Bank. Dia menegaskan situasi yang terjadi pada SVB jauh berbeda dengan krisis keuangan hampir 15 tahun lalu, yang berujung pada kebijakan bailout perbankan oleh pemerintah federal untuk melindungi industri.
"Kami tidak akan melakukannya lagi (bailout), tapi kami khawatir tentang deposan, dan kami fokus untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Janet Yellen.
Seiring keputusan regulator untuk menutup Silicon SVB pada 10 Maret 2023, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) ditunjuk untuk mengambil alih keuangan Silicon Valley Bank mengasuransikan simpanan hingga 250.000 dolar AS.
Meski demikian, banyak perusahaan dan orang kaya yang menggunakan bank yang dikenal karena hubungannya dengan perusahaan rintisan teknologi dan modal ventura itu, memiliki lebih dari jumlah tersebut di rekening mereka. Ada kekhawatiran bahwa beberapa pekerja di seluruh negeri tidak akan menerima gaji mereka.
Menkeu AS mengungkapkan, meskipun Wall Street terguncang dengan penutupan Silicon Valley Bank, masyarakat AS tak perlu khawatir dengan efek domino setelah keruntuhan Silicon Valley Bank.
“Sistem perbankan Amerika saat ini benar-benar aman dan dikapitalisasi dengan baik. Ini (perbankan AS) tangguh,” kata Janet Yellen.
Silicon Valley Bank adalah bank terbesar ke-16 di negara ini. Itu adalah kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah AS setelah runtuhnya Washington Mutual pada tahun 2008.
Bank tersebut melayani sebagian besar pekerja teknologi dan perusahaan yang didukung modal ventura, termasuk beberapa merek industri yang paling terkenal.
Silicon Valley Bank mulai tergelincir ke dalam kebangkrutan ketika pelanggannya, sebagian besar perusahaan teknologi yang membutuhkan uang tunai saat mereka berjuang untuk mendapatkan pembiayaan, mulai menarik simpanan mereka.
Bank tersebut harus menjual obligasi dengan kerugian untuk menutupi penarikan, yang menyebabkan kegagalan terbesar lembaga keuangan AS sejak puncak krisis keuangan.
Editor: Jeanny Aipassa