Menko Airlangga Bertemu Menteri Perdagangan AS, Bahas Peningkatan Investasi di Indonesia
Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja, posisi strategis Indonesia selaku Presidensi G20 dan Ketua ASEAN pada 2023, juga perlunya dukungan AS terkait dengan masalah pangan terutama impor kedelai (soy bean) dari AS yang cukup besar.
Dia mengungkapkan, investasi AS ke Indonesia masih sangat kecil, dimana tahun 2021 hanya sebesar 2,54 Miliar dolar AS atau sekitar Rp37,5 triliun, sehingga perlu didorong untuk lebih banyak investasi AS ke Indonesia.
Menteri Perdagangan AS pun membenarkan pernyataan Menko Airlangga. “Itulah pentingnya mengapa Indonesia perlu bergabung dalam IPEF dan berperan aktif dalam setiap pertemuan. Ini adalah opportunity yang sangat bagus bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi AS,” ujar Gina Raimondo.
Indonesia telah aktif terlibat dalam inisiasi pembentukan IPEF dan bergabung sejak diluncurkannya pada tanggal 23 Mei 2022 di Tokyo, Jepang. Pada pertemuan IPEF Ministerial Meeting di Los Angeles, Indonesia menegaskan dan memutuskan untuk terlibat dalam seluruh pilar (pilar 1 s/d 4) yang ditawarkan di dalam IPEF, termasuk Pilar I mengenai Trade (Perdagangan).
Terkait dengan isu ketenagakerjaan yang termasuk dibahas dalam Pilar I, Menko Airlangga menjelaskan tentang kebijakan yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui program Kartu Prakerja yang merupakan bantuan untuk meningkatkan keterampilan dan dukungan untuk tenaga kerja agar meningkatkan kompetensi dan mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha.