Menko Airlangga: Tingkat Kesembuhan Covid-19 Indonesia Lebih Tinggi dari Global
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan tingkat kesembuhan Covid-19 Indonesia lebih tinggi dari tingkat Global. Saat ini, Tingkat kesembuhan nasional mencapai 92,8 persen yang berarti lebih besar dari tingkat kesembuhan global sebesar 89,4 persen.
Menurut dia, naiknya tingkat kesembuhan Covid-19 Indonesia merupakan dampak positif dari percepatan vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, hingga Level 4 dan Level 3, sejak 3 Juli 2021.
Hal itu, lanjutnya, juga membuat jumlah kasus aktif Covid-19 nasional menurun 65,3 persen dibandingkan awal PPKM Level 4 dan Level 3 pada 9 Agustus lalu, dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) nasional dalam seminggu ini juga turun sebesar 76 persen.
“Semoga kerjasama yang baik dari semua pihak dalam penanggulangan pandemi Covid-19 khususnya program vaksinasi dapat terus dikembangkan sehingga bangsa kita berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional,” kata Menko Airlangga, dalam keterangannya, Senin (6/9/2021).
Menurut dia, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, percepatan vaksinasi Covid-19, baik dalam hal distribusi maupun pelaksanaannya, harus dilakukan dengan baik. Pasalnya, vaksinasi Covid-19 merupakan langkah penting dalam mempercepat pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional.
Pada hari ini, Senin (6/9/2021), Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-50, yakni 5 juta vaksin Sinovac. Hal itu menjadi bukti upaya nyata Pemerintah dalam menjaga ketersediaan stok vaksin.
“Penambahan 5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang datang hari ini memastikan bahwa stok vaksin Covid-19 sudah aman,” kata Menko Airlangga.
Dia memaparkan, terhitung sejak kedatangan vaksin pertama pada Desember 2020, secara keseluruhan Indonesia telah menerima sekitar 225,4 juta dosis vaksin Covid-19 dalam berbagai merk, dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi.
Vaksin jadi Sinovac yang telah diterima sampai dengan hari ini, tercatat sebanyak 33 juta dosis, sementara dalam bentuk bulk sebanyak 153,9 juta dosis.
Vaksin Covid-19 lainnya yang telah diterima yakni Astra Zeneca 19,5 juta dosis, Moderna 8 juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis, dan Sinopharm 8,25 juta dosis.
“Pemerintah selalu memastikan safety, quality, dan efficacy untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh. Semua sudah melalui proses evaluasi oleh Badan POM dan rekomendasi dari ITAGI, WHO, dan para ahli. Semua merk vaksin berkhasiat untuk melindungi. Jadi, masyarakat tidak perlu memilih-milih. Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang saat ini tersedia,” tutur Menko
Arilangga.
Hingga 5 September 2021, vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat sebanyak 105,7 juta dosis. Sebanyak 66,78 juta orang atau 32,07 persen dari target vaksinasi telah menerima dosis pertama dan 38,22 juta orang atau 18,35 persen telah menerima dosis kedua.
Selain itu, vaksinasi dosis ketiga sebagai booster kepada tenaga kesehatan juga telah dilakukan kepada 713.068 orang. Untuk vaksinasi anak usia 12-17 tahun, sebanyak 2,77 juta anak telah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 1,9 juta anak telah menerima dosis kedua.
“Kita telah berada pada jalur yang tepat dan sesuai target. Jumlah vaksinasi Indonesia berada di peringkat ke-6 dunia. Tapi kita harus tetap berupaya keras untuk percepatan vaksinasi, terutama untuk penduduk usia lanjut. Pemerintah akan terus merumuskan strategi percepatan untuk melindungi kelompok tersebut,” ujar Menko Airlangga.
Dia menjelaskan, setelah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatan dan petugas publik, saat ini Pemerintah bekerja ekstra untuk melakukan vaksinasi kepada penduduk usia lanjut usia dan masyarakat umum, khususnya usia di atas 12 tahun termasuk Ibu hamil.
Akselerasi vaksinasi ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk beraktivitas kembali dan menggerakkan roda perekonomian. Perlu ditekankan bahwa vaksinasi hanyalah salah satu strategi Pemerintah dalam menanganani pandemi Covid-19.
Pemerintah juga terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam penerapan PPKM termasuk menerapkan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan) dan terus meningkatkan kapasitas 3T (testing, tracing, dan treatment).
Editor: Jeanny Aipassa