Menkop Teten: Pelaku UMKM dan Startup RI Bisa Belajar dari Kesuksesan Korsel
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan startup di Indonesia bisa belajar dari kesuksesan Korea Selatan (Korsel), dengan fenomena Korean Wave. Menurutnya, Korsel layak dijadikan tolok ukur dalam hal pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Korea Selatan merupakan negara yang menjadi tolok ukur dalam mengembangkan UMKM dan startup. Hal ini terlihat dari ekosistem startup yang sudah sangat berkembang di Korea Selatan,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Teten baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan. Tujuannya, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri UKM dan Startups (MSS) Korea Selatan Hong Jong-hak sekaligus hadir dalam acara perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Korsel dan Indonesia.
Dia menuturkan, Indonesia dapat belajar banyak dari Korea Selatan. Pasalnya, Indonesia merupakan negara ranking 6 dengan startup terbanyak di dunia.
“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Korea Selatan yang telah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan Indonesia. Kerja sama ini sangat berguna dan akan kami lanjutkan ke depannya,” ujar dia.
Selain melakukan pertemuan dengan Menteri MSS Korea, Menteri Teten juga berkunjung ke beberapa inkubator startup di Seoul. Salah satu yang dikunjungi, yakni TIPS Town. Ini merupakan lembaga inkubator yang diinisiasi oleh pemerintah Korea Selatan yang berperan dalam memfasilitasi startup dalam mendapatkan investasi dari venture capital.
Di samping itu, juga mengunjungi Seoul Startup Hub, yang merupakan lembaga yang didirikan oleh Pemerintah Kota Seoul untuk mendukung pengembangan startup. Lembaga tersebut tidak hanya memberikan program mentorship dan pembiayaan bagi startup, tetapi juga menyediakan sarana teknologi bagi startup untuk membuat inovasi produk sesuai dengan permintaan pasar.
Sebagai lembaga yang didirikan pemerintah, Seoul Startup Hub juga berperan dalam membangun ekosistem startup dari sisi dukungan kepada startup, juga membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang tepat bagi pengembangan startup.
Menteri Teten juga berkesempatan untuk berkunjung ke kantor Innobiz Association untuk menghadiri Interim Reporting Seminar, yang merupakan salah satu agenda dalam implementasi Knowledge Sharing Program (KSP). Program KSP merupakan salah satu program kerja sama yang sedang dijalin antara KemenKopUKM dan Innobiz Association.
Salah satu perusahaan Innobiz yang dikunjunginya, yakni Aqualex yang merupakan perusahaan kosmetik dan Seoul F&B yang merupakan perusahaan penghasil produk makanan dan minuman. Perusahaan skala menengah ini menerapkan skema smart factory yang didukung peralatan modern dan teknologi tinggi, yang mampu menghasilkan produk-produk berkualitas.
Teten pun berharap pendirian smart factory atau rumah produksi bersama di Indonesia juga akan diarahkan serupa untuk memfasilitasi pelaku UMKM dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Editor: Jujuk Ernawati