Menteri PU Akui Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Tak Menarik bagi Investor, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengakui proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi kurang menarik bagi investor. Pasalnya, trafik lalu lintas yang ramai sebetulnya bukan di wilayah tersebut.
Proyek yang direncanakan sejak era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tersebut kini tengah dievaluasi kembali. Sejumlah opsi muncul, misalnya perubahan rute yang tertuang dalam dokumen kajian studi kelayakan, sehingga jalur yang akan dilalui bisa lebih mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat.
"Karena yang saya tahu Gilimanuk-Mengwi itu tidak banyak investor yang tertarik. Karena ramainya trafik bukan di situ, jadi masih banyak diskusi," ujar Dody di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dalam dokumen perencanaan akan menghubungkan wilayah Bali bagian selatan dengan Bali bagian utara. Jalan tol ini rencananya terbagi menjadi tiga seksi: Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km, dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km.
"Katakanlah Gilimanuk-Mengwi, apakah mau menggunakan ruas lain, itu benar-benar mesti didiskusikan dengan calon investornya dan pemda setempat," ucapnya.
Wacana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi bukan produk baru. Jalan tol ini sudah sempat beberapa kali ditenderkan, namun tidak satu pun investor yang terpikat.
Pada Desember 2024, jalan tol dengan nilai investasi Rp25,4 triliun ini sempat melakukan tender ulang. Mengutip pengumuman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU (19/9/2024), pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dikerjakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
Bahkan, groundbreaking proyek tol ini sudah sempat dilakukan oleh Presiden ke-7 Jokowi bersama Menteri PUPR saat itu, Basuki Hadimuljono, pada 10 September 2022.
Editor: Aditya Pratama