Meraih Kepercayaan Masyarakat Kembali dengan Transformasi Kepemimpinan di Perum Bulog
JAKARTA, iNews.id - BUMN Perum Bulog memiliki sejarah panjang dalam rantai pasok pangan. Selama 57 tahun, Perum Bulog telah mendistribusikan pangan terluas dan terbesar di seluruh Indonesia.
Menurut Dirut Perum Bulog Bayu Krishnamurthi dalam perjalanannya nama besar Bulog kerap tercoreng. Hal ini karena rancunya persepsi mengenai fungsi Bulog yang berubah dari pembuat regulasi pangan dan operator distribusi pangan pada masa Orde Baru, lalu setelah reformasi hanya menjadi operator distribusi pangan.
Kerancuan masyarakat atas fungsi Perum Bulog, juga terjadi pada isu impor beras. Kata Bayu, sebenarnya penentuan kebutuhan impor beras dilakukan melalui koordinasi antara berbagai lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Pangan Nasional.
Izin impor pun dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Sedangkan, Bulog hanyalah sekadar operator pelaksana. Sedangkan, keraguan masyarakat atas integritas kegiatan impor itu muncul dari reputasi Perum BULOG di masa lalu.
Menurutnya, dibutuhkan proses transformasi yang tidak mudah dengan figur pemimpin yang tangguh, visioner dan mengerti ekosistem rantai pasok pangan demi memperbaiki reputasi Perum Bulog.
Tim manajemen Bulog yang dilantik bulan Desember 2023 lalu, memberikan secercah harapan baru buat Perum Bulog untuk menjadi lebih tepercaya dengan layanan yang lebih profesional dan meningkatkan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia lewat kepemimpinannya di era transformasi.
“Bulog memiliki sejarah dan reputasi masa lalu yang khas. Ke depannya, kami mengidentifikasikan diri menjadi perusahaan rantai pasok pangan. Kami tidak memiliki produksi dan konsumsi, tetapi kami menghubungkan produksi dan konsumsi pangan itu dengan suatu rantai pasok pangan yang handal, karenanya slogan baru kami adalah Mengantarkan Kebaikan,” ucap Bayu dikutip iNews.id, Rabu (17/7/2024).
Bayu mengatakan bahwa pasokan pangan akan selalu menjadi tantangan, karena orang makan setiap hari sementara produksi terjadi hanya 3 bulan sekali. Bagian dari transformasi Bulog adalah untuk menjadi pemasok rantai pangan yang tepercaya ditengah situasi itu.
Transformasi yang dilakukan oleh Bulog memiliki 4 visi yaitu: kepemimpinan rantai pasok, kepercayaan, pelayanan prima, dan kontribusi kesejahteraan masyarakat.
Menjadi bagian dari program transformasi termasuk memenuhi permintaan masyarakat kelas menengah akan kebutuhan pangan yang premium. Perum Bulog juga mengembangkan sektor bisnis komersial, termasuk di antaranya menyediakan beras kualitas premium yang pulen dan wangi, maupun yang dilengkapi dengan multivitamin.
Selain itu, Perum Bulog juga memiliki 16.000 jaringan retail yang terdiri dari warubg warung keluarga bernama Rumah Pangan Kita (RPK) yang menyediakan kebutuhan harian keluarga.
“Bulog juga melakukan huluisasi karena hilirisasi saja tidak cukup. Melalui program Mitra Tani, kami mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah mereka seperti kekurangan pupuk dan bibit, menjadi penjamin pembiayaan sehingga mitra petani yang menjadi pemasok kami, akan merasa terbantu, ”tutur dia.
Meskipun saat ini baru ada sekitar 1.000 hektare lahan sawah yang menjadi pilot project mitra Bulog, namun sudah ada proyeksi 100.000 hektare sawah melalui berbagai bentuk kemitraan. Diharapkan program Mitra Tani bisa menjadi inspirasi bagi program-program serupa lainnya.
Pihaknya pun optimistis program transformasi bisa memperbaiki reputasi Perum BULOG kembali.
“Banyak hal yang sedang kami perbaiki saat ini, baik secara internal maupun eksternal. Serangkaian program sedang kami lakukan untuk meraih kepercayaan publik kembali, dengan bekerja lebih transparan, termasuk melaksanakan sistem open bid impor beras, yang dapat menunjukkan bagaimana pergerakan penawaran harga dari masing-masing calon mitra secara terbuka. Di tahun 2024, sistem itu telah dilakukan sejak Januari, sejak impor batch pertama. Sistem ini mencegah kemungkinan ada pengelembungan harga atau mark up seperti yang dituduhkan,” kata Bayu.
Sementara itu, publik figur di dunia jurnalistik penyiaran Najwa Shihab mengaku melihat proses transformasi yang dilakukan Bulog sangat pas dengan slogan baru Bulog "Mengantarkan Kebaikan”. Ia yakin latar belakang dan rekam jejak Bayu Krishnamurthi, dari seorang akademisi agribisnis pangan, lalu birokrat yg mengurusi pangan dan pertanian, lalu sekarang memimpin badan usaha bisa menjadi kekuatan yang tidak dimiliki oleh lembaga pemerintahan lainnya.
“Pak Bayu memiliki kredibilitas untuk melakukan transformasi, bila orang lain yang mengatakan hal ini, publik akan memicingkan sebelah mata. Tetapi karena Pak Bayu yang mengatakan, publik akan lebih percaya,” ucap Najwa lagi.
Editor: Puti Aini Yasmin