Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gojek-Tokopedia Merger Jadi GoTo, BEI: Kami Belum Terima Permohonan IPO
Advertisement . Scroll to see content

Merger Gojek-Tokopedia Akan Picu Compacting Group

Selasa, 18 Mei 2021 - 17:29:00 WIB
Merger Gojek-Tokopedia Akan Picu Compacting Group
Merger Tokopedia dan Gojek
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Merger Gojek dan Tokopedia menjadi Grup GoTo dinilai akan memicu compacting group bahkan compacting system bagi kompetitornya jika tak ingin tergerus bahkan hilang dari bisnis yang sama.

Pakar Marketing, Yuswohady, mengatakan penggabungan Gojek dan Tokopedia berdampak luas bagi para pesaingnya. Jika tidak diselaraskan akan tertinggal dan dapat ditelan oleh Grup GoTo.
 
Secara global, lanjutnya, Gojek dan Tokopedia sama-sama meliliki banyak pengguna di Indonesia. Tokopedia menjadi salah satu e-commerce yang memberdayakan 90 persen penjual berskala mikro. Sementara Gojek memiliki banyak pengguna setia.

“Dampak nyata dari merger ini, konsumen Gojek dan data konsumen Tokopedia akan digabungkan. Sistem yang sudah terbangun nanti diintegrasikan, itu akan menciptakan situasi yang luar biasa menjadi jauh lebih bagus,” kata Yuswohady, kepada MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Selasa (18/5/2021).

Dia menjelaskan, merger tersebut akan berdampak pada kompetitornya yang memiliki gerak terbatas apabila tidak memiliki investor yang besar. Akibatnya industri akan semakin mengecil dan tertinggal.

“Bisa diprediksi bahwa mergernya Gojek-Tokopedia bakal diikuti kompetitor. Cuma pemain sama yang serupa dengan Gojek dan Tokopedia kan hanya beberapa. Misalnya Grab dengan Shopee. Mereka akan cari teman untuk membangun ekosistem. Kedepannya akan ada compacting group atau compacting ecosystem yang melakukan hal yang sama dengan Grup GoTo,” tutur Yuswohady.

Dia mengungkapkan, jika kompetitor tidak cepat mengikuti, maka fenomena tersebut bakal terjadi seperti yang ada di Amerika yakni Amazon, Facebook, Google, dan Apple yang memiliki kekuatan yang besar dan sulit untuk diambil.

“Beda halnya dengan Instragram yang masih kecil, sebelum menjadi besar, sudah diambil dulu oleh Facebook. Grab juga memiliki investor kakap. Apabila Grab tidak segera mengikuti Gojek maka akan tertinggal jauh dan dapat dibeli. Nama Grab akan hilang dan masyarakat sudah tidak dapat menikmati pelayanan dari Grab kembali,” ujar Yuswohady.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut