MNC Sekuritas Beberkan Alasan Bawa Agro Bahari Nusantara IPO
JAKARTA, iNews.id - PT Agro Bahari Nusantara Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (31/10/2023) dengan kode UDNG. Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Investment Banking MNC Sekuritas, Hary Herdiyanto, mengungkapkan listing perdana saham Agro Bahari Nusantara (UDNG) mendapatkan animo yang sangat baik di hari pertama perdagangan sahamnya.
Debut positif UDNG, lanjutnya, menunjukkan kepercayaan investor yang kuat terhadap prospek usaha perusahaan tambak budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) ke depan.
“Tentu kami bersyukur ya ini berjalan sukses. Ini membuktikan kepercayaan investor terhadap pertumbuhan perseroan cukup tinggi. Semoga ini bertahan terus,” kata Hary saat ditemui usai Seremoni Pencatatan Saham UDNG, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (31/10/2023).
Hary menjelaskan, alasan MNC Sekuritas membawa Agro Bahari Nusantara melantai di bursa antara lain, perseroan masuk dalam sektor yang menarik. Meski bukan konsumer siklikal, namun ia menilai bahwa kebutuhan masyarakat akan udang terus meningkat. Pasalnya sektor pangandikenal secara konsisten mampu selalu mencatat pertumbuhan.
Indonesia sebagai negara tempat UDNG beroperasi khususnya memiliki dua keunggulan, di mana dari sisi populasi, populasi Indonesia terbilang cukup besar dan masih terus bertumbuh, selain itu, dari sisi daya beli masyarakat, Indonesia terus mampu mencatat peningkatan daya beli yang terlihat dari GDP per kapita masyarakat.
Alasan lainnya yakni, kondisi perseroan masih sehat dan masih dalam fase pertumbuhan. Hal itu membuat MNC Sekuritas turut meyakini pertumbuhan perseroan akan pesat ke depannya.
“Utamanya dari sisi fundamental, dari sisi prospek usaha cukup bagus dan sektornya mendukung kalau menurut kami,” ujar Hary.
Agro Bahari Nusantara berpotensi meraup dana segar sebesar Rp50 miliar, adapun dana tersebut akan menggunakan sekitar 88,89 persen dana hasil IPO untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru yang direncanakan berlokasi di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Proyek tambak baru tetsebut dibangun melalui perusahaan anak yang dimiliki perseroan sebesar 99,99 persen, yaitu PT Marina Bahari Sentosa (MBS) dalam bentuk penyetoran modal yang diestimasikan akan beroperasi 6-12 bulan setelah dana hasil penawaran umum diperoleh perseroan.
Secara rinci, sekitar 81,81 persen akan digunakan untuk belanja modal guna memenuhi kebutuhan pembangunan tambak MBS. serta sekitar 18,19 persen akan digunakan untuk modal kerja.
Adapun modal kerja tersebut tidak terbatas pada pembelian benur, pakan udang, mineral dan probiotik yang dilakukan melalui pembelian jual beli putus serta untuk biaya operasional gaji, listrik, biaya umum operasional, serta untuk penggunaan tenaga ahli dalam penyusunan dokumen untuk legalitas.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan namun tidak terbatas kepada pembelian benur, pakan udang, mineral dan probiotik pada pihak ketiga yang dilakukan melalui pembelian jual-beli putus, serta untuk biaya operasional gaji, listrik, dan biaya umum operasional perseroan.
Editor: Jeanny Aipassa