Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Clarissa Tanoesoedibjo Hadiri La French Tech AI Summit 2025, Tinjau Perkembangan Teknologi Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Mudik Dilarang, Maskapai Butuh Insentif Biaya Parkir Pesawat

Jumat, 16 April 2021 - 14:35:00 WIB
Mudik Dilarang, Maskapai Butuh Insentif Biaya Parkir Pesawat
Pelaku usaha menuntut insentif dari pemerintah untuk industri transportasi yang terdampak larangan mudik. (Foto: ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengusaha transportasi berharap larangan mudik dibatalkan. Jika tetap dilarang, maka pemerintah harus memberikan insentif kepada industri transportasi agar dapat bertahan.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan, salah satu biaya yang membebani perusahaan transportasi adalah biaya parkir pesawat bagi maskapai. Pasalnya, pesawat tak beroperasi untuk mengangkut penumpang, sehingga harus parkir di bandara.

“Operator penerbangan masih membutuhkan stimulus biaya parkir pesawat yang tidak terbang sejak terjadi pandemi Covid-19 pada April 2020 sampai dengan 2021 karena kebijakan larangan terbang,” ujarnya, Jumat (16/4/2021).

Tak hanya itu, Carmelita juga meminta pemerintah untuk meringankan beban maskapai lainnya, mulai dari beban utang, biaya jasa bandara, biaya avtur, jasa navigasi, hingga jasa sewa pesawat yang sebagian besar terkait lessor asing. 

“Mengingat kejadian pandemi Ccovid-19 merupakan kejadian luar biasa dan berlangsung global,” ucapnya.

Dia menilai, industri transportasi memerlukan penumpang untuk tetap bertahan. Jika tidak, maka industri terancam kolaps. Apalagi, persaingan di industri penerbangan sangat ketat soal tarif tiket pesawat. "Selain itu, kami juga menilai diperlukan pengaturan Tarif Batas Bawah (TBB),” katanya.

Dia juga kecewa dengan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) atas jasa transportasi yang dinaikkan. "PNBP yang kami minta untutk turun dalam masa pandemi ini sebagai salah satu stimulus yang kami harapkan, tapi malah dikejar kenaikkannya,” tuturnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut